PIKIRAN RAKYAT - Citra institusi dipengaruhi paling kuat oleh kepuasan pengguna yang dibentuk oleh hubungan masyarakat (Humas) serta inovasi pelayanan. Tentu saja pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi menjadi keniscayaan.
Demikian kesimpulan dari Disertasi Doktoral yang disampaikan oleh M. Fariza Y. Irawady pada sidang promosi doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Senin 6 Januari 2020. Sidang dihadiri Ketua Wantimpres Wiranto karena Fariza pernah menjadi tenaga ahli Menko Polhukam.
“Jadi, inovasi pelayanan dan kegiatan Humas berpengaruh terhadap pembentukan citra institusi bila memberikan kepuasan kepada penggunanya”, Ujar Fariza.
Baca Juga: Pemprov Jabar Akan Sosialisasikan Pemindahan Pusat Pemerintahan Tahun Ini
Meski banyak riset sudah mengkaji pelayanan publik dan pembentukan citra institusi publik, belum ada studi yang secara spesifik mengkaji pengembangan citra institusi publik dari sisi inovasi pelayanan dan Humas dengan konteks pemanfaatan teknologi informasi, khususnya di institusi keamanan publik, yaitu kepolisian.
Fariza melakukan kajian doktoral dengan mencermati fenomena selain terdapat kesenjangan teori (theoritical gap) dan juga kesenjangan empiris antara lain berupa temuan Ombudsman RI dari 2007-2017.
"Ombudsman menyebutkan permasalahan terbesar pelayanan publik di Indonesia yang didefinisikan sebagai maladministrasi pelayanan publik adalah penundaan berlarut. Hal ini juga terjadi di Kepolisian RI," ucapnya.
Baca Juga: Liga Italia Tak Lagi Monoton, Intermilan Siap Hancurkan Hegemoni 8 Tahun Juventus
Temuan ini membuat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) berupaya mengatasinya dengan melakukan lomba inovasi pelayanan publik sejak beberapa tahun silam.