kievskiy.org

Soroti Aksi Pencurian Kotak Amal Demi Sekolah Anak, Rocky Gerung: Ini Jawaban Sri Mulyani Ekonomi Membaik

Rocky Gerung menuturkan bahwa aksi pencuri kotak amal masjid demi kebutuhan sekolah anak sebagai jawaban dari pernyataan Sri Mulyani.
Rocky Gerung menuturkan bahwa aksi pencuri kotak amal masjid demi kebutuhan sekolah anak sebagai jawaban dari pernyataan Sri Mulyani. /Tangkapan layar YouTube/Rocky Gerung Official Tangkapan layar YouTube/Rocky Gerung Official

PIKIRAN RAKYAT- Pakar politik Rocky Gerung turut menanggapi terkait aksi pencurian kotak amal di sebuah masjid yang dilakukan oleh seseorang demi memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, serta menyertakan surat permintaan maaf dan berjanji akan mengembalikan.

Rocky Gerung mengatakan bahwa dirinya bisa membayangkan bahwa pelaku mengambil risiko menganggap bahwa dia akan dimaafkan, karena dia mencuri untuk alasan yang betul-betul fundamental, dan karena itu, dia titipkan surat tersebut.

Dituturkan Rokcy Gerung bahwa aksi pencurian terhadap kotak amal masjid demi sekolah anak itu, sebagai jawaban atas pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut bahwa ekonomi Indonesia membaik.

"Kasus ini, sebetulnya jawaban dia terhadap keterangan Sri Mulyani bahwa ekonomi membaik, jawaban dia terhadap Jokowi yang menganggap bahwa kita akan punya kemakmuran baru tahun depan," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Minggu, 26 Desember 2021.

Baca Juga: Perlakuan Suporter Singapura ke Suporter Indonesia Jadi Sorotan, Netizen: Ciri Negara Maju

Rocky mengataka bahwa di saat istana menggembar-gemborkan bahwa ada kelebihan uang, dan orang ini menjawab bahwa dirinya akan mengembalikan uang curian tersebut, serta mengakui bahwa dia mencuri.

"Bayangkan misalnya, mereka yang mendapat kedudukan istimewa, seperti mereka yang melarikan uang negara dan bersembunyi di mana-mana, yang tidak mau mengaku bahwa dia mencuri, bahkan untuk mengatakan 'oke nanti saya kembalikan uang jarahan saya'," ujarnya.

Ia menyebut bahwa dalam hal tersebut terlihat sebuah kontras sosial, ada orang yang betul-betul dalam keadaan mendesak sekali, yang akhirnya harus mengaku dia mencuri tapi dia akan mengembalikan.

"Nah ini kesulitan hukum nantinya, kalau betul-betul ditangkap, bagaimana misalnya perbandingan keadilan itu, jelas dia melanggar hukum karena dia mencuri apapun alasannya. Karena tindakan pertama, hukum tidak mengenal mau dikembalikan atau tidak, ini langsung kena delik bahwa anda mencuri," bebernya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat