kievskiy.org

2022 Akan Jadi Tahun yang Berat, Otorita­rian Demi Investasi Menguat

Warga membentangkan poster di kawasan Patung Kuda, jakarta, Rabu 10 November 2021. Aksi dari berbagai elemen buruh itu digelar guna menuntut kenaikan upah sebesar 7-10 persen dan pencabutan omnibus law dan PKB tanpa omnibus law.
Warga membentangkan poster di kawasan Patung Kuda, jakarta, Rabu 10 November 2021. Aksi dari berbagai elemen buruh itu digelar guna menuntut kenaikan upah sebesar 7-10 persen dan pencabutan omnibus law dan PKB tanpa omnibus law. /Antara/Paramayuda Antara foto

PIKIRAN RAKYAT - Tantangan pada 2022 akan dirasakan tidak mudah dan jauh dari sederhana. Meski pandemi Covid-19 sudah melewati tahun kedua, hal itu tidak ­berarti masyarakat Indonesia bersama pemerintah telah luwes beradaptasi.

Pasalnya, masih banyak pekerjaan berat yang menanti tahun 2022 dalam penanganan pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, berdasarkan prediksi, pada 2022, para politisi dan partai politik mulai menginjak gas ­untuk tahun politik 2024. Mampukah pemerintah konsisten melewati ujian pandemi Covid-19 dengan mulus?

Pakar Hukum Tata Negara Universitas Katolik Parahyang­an Prof. Asep Warlan Yusuf merasa kurang optimistis dengan langkah yang akan diambil pemerintah pada 2022.

Soalnya, ia melihat sinyal-sinyal adanya penguatan di bidang pemulihan ekonomi, tapi justru mengabaikan bidang lain seperti lingkungan hidup, partisipasi masyarakat, dan demokrasi.

Baca Juga: Perputaran Uang Begitu Wah, PPKM Longgar Jelang 2022 Demi Geliat Ekonomi

Baca Juga: Pakar Kesehatan Pastikan Rumor Covid-19 Varian Delmicron Hoaks

“Saya malah melihat warna otorita­rian akan menguat demi mendukung investasi. Bisa saja, untuk memastikan ekonomi stabil dan lebih kencang, demokrasi yang diperlemah,” ujarnya.

Asep menyebutkan, di bidang penegakan hukum, ia pesi­mistis. Pelemahan di KPK menguat, institusi kejaksaan agak susah dipercaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat