PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengkritik tayangan sinetron Indonesia saat menjadi menjadi narasumber di acara Indonesia Millenial Summit (IMS) 2020 di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.
Seperti yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, ia meminta kepada rumah produksi agar mengemas cerita yang berkualias dengan mengandalkan rasa ingin tabu dari masyarakat.
Diketahui bahwa hingga saat ini kualitas sinetron di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata. Dengan adanya alur cerita yang tidak masuk akal, seperti tontonan yang terlalu menyorotkan bagaimana si kaya dan si miskin memiliki kehidupan yang saling berbalik. Juga sinetron-sinetron tentang azab yang mengatasnamakan agama.
Nadiem mengatakan, seharusnya sinetron Indonesia bisa mengajak masyarakat berpikir, meski tidak menginspirasi sekalipun.
Baca Juga: Bareskrim Polri Berhasil Bongkar Penampungan 23 Pekerja Migran Ilegal di Depok
“Alangkah baiknya bisa mengajak masyarakat berfikir gitu loh. Enggak usah inspirasi deh, tapi paling tidak membuat pertanyaan-pertanyaan yang bisa meningkatkan curiosity (rasa ingin tahu) di masyarakat,” ungkap Nadiem.
Nadiem juga menjelaskan bahwa cerita yang disajikan sinetron Indonesia justru hanya mengandalkan rating sehingga tidak mementingkan alur cerita.
Baca Juga: Perwakilan AS untuk Iran: Semakin Teheran Mengancam, Semakin Terisolasi dari Dunia