kievskiy.org

Pariwisata Indonesia Sangat Potensial, Pengelolaan Harus Berbasis Koperasi dan Bukan Perorangan

SEJUMLAH kapal cepat berlayar menuju Pulau Biru di kawasan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 19 Juli 2019. Pemerintah bersama Perum Jasa Tirta II bersepakat untuk mengembangkan sektor pariwisata air yang berada di Waduk Jatiluhur dengan harapan dapat meningkatkan fungsi sosial dan fungsi konservasi atau penataan lingkungan untuk mengembangkan nilai ekonomi masyarakat.*/ANTARA
SEJUMLAH kapal cepat berlayar menuju Pulau Biru di kawasan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 19 Juli 2019. Pemerintah bersama Perum Jasa Tirta II bersepakat untuk mengembangkan sektor pariwisata air yang berada di Waduk Jatiluhur dengan harapan dapat meningkatkan fungsi sosial dan fungsi konservasi atau penataan lingkungan untuk mengembangkan nilai ekonomi masyarakat.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap koperasi berperan dalam pengembangan destinasi wisata di Indonesia. Dia meminta agar Koperasi Pariwisata Republik Indonesia mengindetifikasi lima produk unggulan di setiap destinasi pariwisata.

"Pengembangan pariwisata jangan hanya dinikmati investor dari luar wilayah tersebut saja. Saya mendorong koperasi agar berperan aktif agar pengembangan sebuah destinasi wisata, khususnya di Labuan Bajo, NTT, juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat disana", ujar Teten usai menerima pengurus Koperasi Pariwisata Republik Indonesia (Koparri), di Jakarta, Jumat 31 Januari 2020.

Oleh karena itu, Teten meminta Koparri mengidentifikasi lima produk unggulan di Labuan Bajo untuk dijadikan komoditas unggulan guna mendukung sektor pariwisata.

Baca Juga: 3 Tahun Bangun Rumah Tangga bersama Faisal Harris, Jennifer Dunn: Ingin Mulai dari Nol

"Program kami fokus dalam pengembangan destinasi wisata, khususnya di sektor homestay, wisata alam, kuliner, suplai kebutuhan hotel dan restoran, hingga souvenir", ujar Teten.

Teten berharap Koparri mampu mengkonsolidasikan program-program tersebut di tingkat masyarakat sekitar destinasi wisata.

"Kita akan arahkan program pelatihan di destinasi wisata unggulan. Misalnya, untuk meningkatkan kualitas souvenir, apakah perlu kita datangkan desainer untuk melatih para perajin disana? Intinya, harus kita bangun kualitas pusat oleh-oleh, hingga kualitas Tour Guide-nya kita tingkatkan", ujarnya.

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik dikonsumsi setelah Berolah Raga

Bagi Teten, pengembangan sektor pariwisata merupakan program jangka panjang. Sehingga, yang diperlukan adalah vokasi untuk jangka panjang pula.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat