kievskiy.org

Tinjau Lokasi Longsor di Sukajaya Bogor, Jokowi Dorong Pendekatan Vegetatif dalam Penanganan Bencana

PRESIDEN Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Menteri LHK Siti Nurbaya (ketiga kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keempat kanan), menanam bibit akar wangi atau vetiver di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2020.*
PRESIDEN Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Menteri LHK Siti Nurbaya (ketiga kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keempat kanan), menanam bibit akar wangi atau vetiver di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2020.* /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bencana di Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada Senin, 3 Februari 2020.

Di kali kedua kunjungannya ke desa tersebut, Presiden melihat bangunan dam penahan longsor dan pembuatan bronjong kawat di daerah yang sempat dilanda longsor pada awal Januari 2020 lalu.

Kepala Negara tiba di lokasi sekitar pukul 10.04 WIB dengan didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Baca Juga: LinkAja Gandeng PT Tiki JNE, Kolaborasi Untuk Menggenjot Transaksi Nontunai

Ia kemudian disambut oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam keterangannya kepada jurnalis di lokasi terpisah, Presiden mendorong upaya pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana banjir dan longsor, di samping pendekatan fisik.

Presiden menyebut, penanaman bibit pohon yang dilakukan di Kecamatan Sukajaya merupakan salah satu contoh pendekatan vegetatif.

Baca Juga: Sebentar Lagi akan Dimulai, Ini Alasan Mengapai Formula 1 Musim 2020 Layak untuk Dinikmati

"Jadi di tempat-tempat yang terjadi bencana banjir dan utamanya yang tanah longsor, pendekatan kita sekarang bukan hanya pendekatan-pendekatan fisik saja, bukan hanya bangunan-bangunan fisik saja, tetapi juga yang berkaitan dengan vegetatif seperti ini mulai kita dekati, sehingga ekosistem yang ada itu tidak terganggu dan rusak karena memang kita perbaiki. Misalnya, saya berikan contoh di Sukajaya ini," kata Presiden di Kebun Bibit Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya.

Untuk daerah Sukajaya sendiri, Presiden menuturkan, pemerintah menyiapkan kurang lebih 92 ribu bibit tanaman.

Bibit tanaman tersebut terdiri atas tanaman yang memiliki nilai ekonomi seperti jengkol, durian, sirsak, hingga petai, dan tanaman yang berfungsi untuk memperbaiki ekosistem, seperti tanaman vetiver dan sereh wangi.

Baca Juga: Kerap Bertemu Gus Sholah, Jokowi Akui Mendapati Banyak Titipan Soal Nilai Kebangsaan dan Keislaman

"Ini yang akan terus kita dekati dengan cara-cara itu, sehingga kita harapkan dengan dua pendekatan ini, bencana banjir dan longsor bisa kita selesaikan," ucapnya.

"Tetapi untuk yang lebih luas kita akan siapkan lagi dalam jumlah jutaan bibit-bibit seperti ini. Jangan sampai, sekali lagi, kita hanya pendekatan fisik, tetapi pendekatan vegetatif, ekologi, ekosistem kita lakukan juga. Seperti tadi yang ditanam di Harkat Jaya, ada kemiringan, sudah tanam vetiver," kata dia.

Untuk diketahui, selepas melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana longsor di Harkatjaya, Presiden beranjak menuju Desa Pasir Madang yang berjarak sekitar setengah jam dari lokasi peninjauan untuk melakukan kegiatan penanaman bibit di kebun bibit desa. Kegiatan tersebut disebut Presiden sebagai bagian dari kegiatan untuk mengedukasi masyarakat terkait pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat