kievskiy.org

Rumah Ambruk, Satu Orang Terluka di Cipedes Kota Tasikmalaya

RUMAH ambruk di Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020 malam. Satu korban terluka dalam peristiwa itu.*
RUMAH ambruk di Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020 malam. Satu korban terluka dalam peristiwa itu.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR

 
PIKIRAN RAKYAT - Hujan lebat yang mengguyur Kota Tasikmalaya membuat sebagian dinding dan atap sebuah rumah ambruk, pada Rabu 12 Februari 2020.
 
Rumah yang ambruk tersebut berada di ‎Kampung Buninagara 2, RT 02 RW 15, Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Seorang warga pun terluka dalam kejadian tersebut.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menuturkan, rumah yang rusak tersebut milik warga bernama Hendi, 35 tahun.
 
"Sebagian dinding kamar dan atap ambruk. Korban mengungsi ke rumah saudaranya," ucap Ucu dalam keterangan tertulisnya, Rabu 12 Februari 2020 malam.
 
Kejadian tersebut terjadi selepas Magrib. Selain akibat hujan dan guyuran angin, rumah itu ambruk karena longsor tembok rumah warga lain di atasnya.
 
Material tembok menimpa kediaman Hendi. ‎ Seorang penghuni rumah bernama Rachmi Nurhasanah, 12 tahun mengalami luka dalam peristiwa tersebut.
 
Korban yang terluka di bagian kaki, tangan dan kepala itu merupakan keponakan Hendi‎.
 
"Upaya yang telah dilakukan korban dibawa ke Puskesmas terdekat," ujar Ucu. Petugas juga memberikan bantuan kebutuhan dasar dan terpal.
 
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman serta Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Imam Wicaksana‎ turut menjenguk korban rumah ambruk tersebut.
 
 
Tak hanya rumah ambruk, cuaca ekstrim juga berdampak tiga pohon tumbang di hari yang sama.
 
Peristiwa itu terjadi di‎ Jalan Wijaya Praja No 64, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi‎, Jalan Sambonjaya No 29, Keluraha  Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi dan di‎ Jalan RE Martadinata No 334, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang.
 
Petugas pun terus meningkatkan kewaspadaanya. Hingga Rabu 12 Februari 2020 malam hujan masih mengguyur Kota Tasikmalaya.
 
"Melakukan pemantauan & monitoring 10 Kecamatan & 69 Kelurahan melalui komunikasi radio, whatsApp grup, dan call center," ujar Ucu.
 
 
Seperti diketahui, potensi bencana di Kota Tasikmalaya pada Februari 2020 masih didominasi oleh bencana hidrometeorologi, yakni tingginya intensitas hujan akan disertai angin dan sambaran petir.
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ucu Anwar menuturkan, kondisi berdampak terjadinya genangan air dan pohon tumbang.
 
Genangan air, lanjut Ucu, terjadi akibat tersumbatnya aliran sungai oleh sampah sedimentasi sungai dann alih fungsi lahan. Titik genangan air, lanjutnya, berada di Jalan KHZ Mustafa, Karangresik, Indihiang dan Cipedes.
 
Alih fungsi lahan, lanjut Ucu, ikut andil terhadap munculnya genangan.
 
 
"Alih fungsi lahan mengakibatkan resapan air berkurang dan semakin masifnya pembangunan infrastruktur yang tidak ramah lingkungan," kata Ucu belum lama ini. ‎
 
Genangan air membuat petugas BPBD pun turun tangan dengan menyedotnya mengunakan tiga pompa setiap hujan mengguyur.
 
WALI Kota Tasikmalaya Budi Budiman menjenguk korban rumah ambruk di Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020 malam. Satu korban terluka dalam peristiwa itu.*
WALI Kota Tasikmalaya Budi Budiman menjenguk korban rumah ambruk di Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 12 Februari 2020 malam. Satu korban terluka dalam peristiwa itu.*
 
Pikiran-Rakyat.com juga sempat merasakan langsung genangan yang bermunculan di ruas jalan Kota Tasikmalaya setiap hujan.
 
Jalan KHZ Mustafa hingga SL Tobing berubah menjadi sungai lantaran air yang tak tertampung di drainase masuk ke badan jalan.
 
 
Tak hanya genangan, bahaya lain yang mengintai warga di musim hujan adalah pohon tumbang dan sambaran petir. 
 
Untuk mengantisipasinya, BPBD pun melakukan pemangkasan terhadap pohon yang rentan tumbang. Ucu menyebut ada beberapa penyebab pohon tumbang di wilayahnya.
 
"‎Pohon tumbang akibat pohon yang sudah lapuk dimakan usia (tidak ada peremajaan, red).
 
Pohon tidak dilakukan pemeliharan dengan pemangkasan dan kesadaran masyarakat yang semakin rendah terhadap kelestarian pohon," ucapnya.
 
 
Di samping itu, Ucu mengungkapkan, longsor turut menjadi ancaman bagi warga Kota Tasikmalaya.‎
 
"Hujan dengan intensitas tinggi di tempat yang memiliki kontur tanah gembur dengan topografi yang berbukit, maka pergerakan tanah yang disusul dengan longsor pun akan terjadi," ujarnya.
 
Wilayah-wilayah yang rentan longsor, tuturny, berada di Kecamatan Kawalu, Tamansari dan Purbaratu.***‎

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat