PIKIRAN RAKYAT - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, muncul di hadapan Dewan Keamanan PBB, pada Selasa, 11 Februari 2020.
Adapun kedatangannya di hadapan Dewan PBB bertujuan untuk menolak proposal perdamaian Timur Tengah yang dirancang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai sebagai hadiah kepada Israel.
Sementara itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, 'hadiah' tersebut tentu tidak dapat diterima Palestina.
Baca Juga: Pohon Kurma pun Menangis saat Ditinggal Rasulullah
Dengan menunjukkan salinan peta yang dirancang AS untuk solusi dua negara antara Israel dan Palestina, Abbas mengatakan negara yang diukir untuk Palestina tampak seperti "keju Swiss".
Yerusalem, kota yang sudah diperebutkan kedua negara sejak sekian lama itu kini dijanjikan Trump untuk dimiliki Israel.
Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya sempat diedarkan Indonesia dan Tunisia, di dalamnya berisi kritik terhadap Trump secara implisit.
Baca Juga: Pakar Kesehatan Tiongkok Klaim Wabah Virus Corona akan Berakhir pada April 2020
Tidak hanya itu, Rancangan Resoulusi yang dibentuk Indonesia dan Tunisia itu pun membahas termasuk retensi Israel atas permukiman Yahudi di Tepi Barat yang tidak dimasukkan ke dalam pemungutan suara.