kievskiy.org

Perlu Diwaspadai Indonesia, Virus Corona Bisa Berdampak pada Perlambatan Kinerja Industri

ILUSTRASI uji virus corona.*
ILUSTRASI uji virus corona.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran virus Corona mulai menunjukan dampak pada neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dikhawatirkan berdampak pada perlambatan kinerja industri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Januari 2020 sebesar 2,24 miliar Dolar AS atau turun 12,07 % dibandingkan Desember 2019. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor RI ke Tiongkok masing mengalami pertumbuhan 17,23 %.

Penurunan juga terjadi pada impor RI dari Tiongkok pada Januari 2020 sebesar 4 miliar Dolar AS. Angka itu turun -2,71% dibandingkan bulan sebelumnya dan juga turun -3,94 % dibandingkan Januari 2019.

Baca Juga: Pencarian Anak Hanyut di Caringin Berlanjut, Tim Gabungan Kerahkan Dua Perahu Karet dan Tiga Armada

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dampak penyebaran virus Corona sebenarnya belum terlihat signifikan jika hanya ditinjau dari neraca perdagangan Januari 2020. Dia memproyeksikan dampaknya baru benar benar terasa pada neraca perdagangan Februari 2020.

Hal itu berdasarkan dari kronologi penyebaran virus Corona sejak di Wuhan, Tiongkok. Kasus pertama Corona di negara tersebut mencuat pada 31 Desember dan teridentifikasi pada tanggal 3-5Januari. Pada 20 Januari 2020, beberapa negara mulai mengidentifikasi gejala virus Corona di bandara. Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia baru menetapkan status darurat Corona pada 31 Januari 2020.

"Jadi pada dasarnya reaksinya baru terjadi pada minggu terakhir bulan Januari. Kalau dilihat pergerakannya, minggu satu sampai tiga bulan Januari masih bagus dan belum akan berdampak signifikan. Okeh karena itu kita perlu waspada, dan bagaimana efeknya bisa dilihat bulan berikutnya,"ujar dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin 17 Februari 2020.

Baca Juga: Patroli Siber, Kementerian Kominfo Sebut Belum Ada Unggahan TikTok Tantangan Skull Breaker Challange dari Indonesia

Suhariyanto mengatakan, kelompok barang yang ekspornya mengalami kontraksi ke Tiongkok diantaranya lemak dan minyak hewan/nabati, bijih, kerak, dan abu logam, serta bahan kimia organik. Sementara kelompok barang yang impornya dari Tiongkok mengalami kontraksi di antaranya besi dan baja, bahan kimia organik, benda-benda dari besi dan baja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat