kievskiy.org

Dokter Militer yang Sempat Ungkap Kebohongan Tiongkok saat Wabah SARS Dijadikan Tahanan Rumah setelah Dicuci Otak

DR. Jiang Yanyong yang berani mengungkap kebohongan dan mengungkit kasus pelanggaran HAM 1989 di Alun-alun Tiananmen, Tiongkok.*
DR. Jiang Yanyong yang berani mengungkap kebohongan dan mengungkit kasus pelanggaran HAM 1989 di Alun-alun Tiananmen, Tiongkok.* /Twitter/@phelimkine Twitter/@phelimkine

PIKIRAN RAKYAT - Publik Tiongkok mulai meluapkan kemarahannya setelah kematian dokter penyebar informasi virus corona Wuhan atau COVID-19 meninggal dunia pada Kamis 6 Februari 2020.

Seperti dilaporkan Pikiran-Rakyat.com, warga Tiongkok yang aktif bermedia sosial di Weibo menyatakan kesedihan dan kekecewaan mereka.

Mereka dan sejumlah profesor terus menggaungkan protes meski akan ada dampak yang mengancam kehidupan mereka.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Hasil Renovasi Stadion Manahan Solo, Wali Kota Surakarta: Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U21

Ahli sejarah, Hong Zhenkuai menyatakan bahwa peristiwa ini membuka mata semua rakyat Tiongkok dengan membongkar borok pemerintah.

Sebenarnya aksi protes ataupun pembongkaran fakta seperti ini pernah dilakukan juga saat wabah Penyakit Pernapasan Akut Parah (SARS) melanda.

Hal ini dilakukan oleh seorang dokter militer yang bertugas pada masa itu bernama dr. Jiang Yanyong.

Baca Juga: Banyak Petahana Akan Maju Pilkada 2020, Golkar Upayakan Kualitas Ukur Potensi Kemenangan

Dikutip Pikiran-Rakyat dari The Guardian, dokter Jiang pernah mengungkap kebohongan yang dibuat oleh Pemerintah Tiongkok saat mengatasi wabah mematikan SARS pada 2002-2003.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat