PIKIRAN RAKYAT - Kanker menjadi penyakit mematikan yang sukar disembuhkan. Hal tersebut, yang membuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) gencar melakukan penelitian untuk mengembangkan obat anti kanker, terutama dari tanaman herbal yang belum terekspor.
Kepala Riset dan Pengembangan Obat LIPI Masteria Yunovilsa menuturkan, LIPI bekerjasama dengan beberapa pihak sedang memfokuskan penelitian pada tanaman asli Indonesia yang sama sekali belum terekspor.
Beberapa tanaman yang sedang diteliti khasiatnya yakni jahe merah dan teripang. Saat ini, LIPI juga sedang mengembangkan obat anti kanker dengan bahan baku teripang.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Seorang Remaja Meninggal Sendirian di Rumahnya
“Ada indikasi bahwa sel teripang bisa menangkal sel kanker. Kita sedang fokus pada penemuan obat penangkal kanker paru, payudara, usus, dan pankreas,” kata Masteria.
Menurut Masteria, penelitian tersebut dilakukan secara bersama-sama baik itu dengan perusahaan, litbang, dan stakeholder yang fokus dalam penelitian tanaman herbal. Hal tersebut sesuai dengan amanat presiden yang meminta LIPI bisa lebih fokus melakukan riset prioritas terhadap tanaman obat yang bisa dijadikan bahan obat.
“Ini prosesnya memang akan panjang, terutama untuk obat kanker yang rencananya hanya boleh digunakan untuk stadium 4,” kata Masteria.
Baca Juga: Tepis Isu Keberpihakan Politik, TikTok: Kami Bebaskan Konten Selama Tak Langgar Panduan Komunitas
Peneliti Pusat Oseanografi LIPI Ratih Pangestuti menuturkan, sejumlah organisme laut yang berpotensi untuk bahan antikanker sedang diteliti lebih lanjut. Salah satunya adalah spons laut seperti Melophlus sarassinorum asal perairan Makassar, mikroba yang berasosiasi dengan spons laut, dan mikroba laut dalam, teripang, termasuk teripang pasir dan teripang emas. Saat ini, LIPI mengoleksi 50 jenis teripang untuk melakukan identifikasi senyawa aktif dan aktivitas antikanker.