kievskiy.org

Tepis Isu Keberpihakan Politik, Tiktok: Kami Bebaskan Konten Selama Tak Langgar Panduan Komunitas

TIKTOK Indonesia menggelar acara bertajuk Berkreasi dengan Aman dan Nyaman di Era 4.0 di Kampus Unpar, Kota Bandung, Kamis 20 Februari 2020.*
TIKTOK Indonesia menggelar acara bertajuk Berkreasi dengan Aman dan Nyaman di Era 4.0 di Kampus Unpar, Kota Bandung, Kamis 20 Februari 2020.* /MAHBUB RIDHOO MAULAA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Aplikasi media sosial interaktif seperti Tiktok saat ini kian digandrungi masyarakat.

Di tengah gegap gempita penggunaannya, Tiktok tak bisa menafikan diri dari kontroversi

Beberapa kali, aktivitas netizen dalam memanfaatkan Tiktok memunculkan perdebatan mulai dari pesohor yang meminta bayaran berlebihan kepada penggemar ciliknya hingga pemblokiran pendukung Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

Baca Juga: Internasionalisasi Bahasa Indonesia Dilakukan Pemerintah, Kawasan ASEAN Jadi Sasaran Terdekat

Baca Juga: Detik-detik Terjadinya Longsor di Jalan Raya Limbangan, Terjadi Usai Guncangan Gempa Terjadi di Tasikmalaya

Pemblokiran akun pengguna Tiktok yang mendukung pembebasan Muslim Uighur dari kamp konsetnrasi bikinan Tiongkok sempat menjadi isu hangat di banyak negara lantaran Tiktok berasal dari Tiongkok.

Isu keberpihakan politik tersebut ditepis Tiktok Indonesia, apalagi saat ini mereka mempromosikan penggunaan platformnya untuk kampanye sosial.

"Sebenarnya misi kami adalah untuk menangkap kreativitas. Hal yang kami inginkan adalah agar pengguna Tiktok bisa mengekspresikan kreativitas dengan gaya individu masing-masing,” kata Donny Eryastha, Head of Public Policy TikTok Indonesia, di Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kota Bandung, Kamis 20 Februari 2020.

Baca Juga: Kebun Raya Bogor Menunggu Status Cagar Budaya Nasional, Handoko : Koleksinya Cukup Lengkap dan Paling Natural

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat