PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berharap Kebun Raya Bogor bisa terdaftar sebagai cagar budaya nasional.
Status tersebut menjadi syarat bagi Kebun Raya Bogor untuk bisa menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, Hendrian menuturkan, untuk mendapatkan status cagar budaya nasional, LIPI meminta dukungan kepada Pemerintah Kota Bogor.
Baca Juga: Resep Sederhana Udang Saus Singapore, Kreasi Santapan Murah nan Nikmat dengan Mudah
Sejak didirikan pada 18 Mei 1817, Kebun Raya Bogor berkembang dari sebuah tempat aklimatisasi tumbuhan tropika menjadi pusat riset botani tropika dunia.
Saat ini, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi tanaman yakni 213 famili, 1.202 genus, 3156 spesies, dan 12.141 spesimen tumbuhan. Hal tersebut yang mendasari LIPI mengajukan usulan agar Kebun Raya Bogor menjadi situs warisan dunia sejak 2017.
Hendrian menyebutkan, saat ini Kebun Raya Bogor sudah masuk dalam daftar tentatif situs warisan dunia UNESCO pada April 2018 lalu. Agar bisa masuk sebagai situs warisan dunia, berbagai persyaratan perlu dilengkapi.
Baca Juga: Strategi untuk Kendalikan Inflasi, Jabar Akan Bangun Pusat Distribusi Komoditas Pokok
“Selain untuk keperluan penelitian dan konservasi tumbuhan, Kebun Raya Bogor juga sarat dengan aspek sejarah, budaya, ekonomi dan tata kota. Kami sedang melengkapi dokumen persyaratan pengusulan sebagai situs warisan dunia. Targetnya September 2020 harus selesai, dan salah satu dokumen yang perlu dan segera dilengkapi adalah penetapan KRB sebagai cagar budaya nasional,” kata Hendrian.
Kepala LIPI Tri Handoko meyakini, target Kebun Raya Bogor sebagai situs warisan dunia dapat tercapai.