kievskiy.org

Berantas Maling Uang Rakyat Mesti Tuntas, Novel Baswedan Sebut Bahaya Jika Tak Didukung Pemimpin Negara

Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan. /ANTARA/Indrianto Eko Suwarso ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

PIKIRAN RAKYAT - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menuturkan bahwa dukungan politik dan kekuasaan menjadi poin penting dalam melakukan pemberantasan maling uang rakyat (korupsi).

Hal ini dituturkan Novel Baswedan saat berbincang bersama Refly Harun. Dia menyebut jika berbicara mengenai pemberantasan, maka terdapat tiga hal penting yang saling berkaitan.

Adapun tiga hal penting dalam pemberantasan tersebut, diungkap Novel Baswedan di antaranya penindakan, pencegahan, dan pendidikan.

Sementara itu, ketika berbicara terkait dengan masalah pemberantasan, mantan penyidik KPK itu menegaskan bahwa memberantas maling uang rakyat tidak akan bisa efektif tanpa adanya dukungan dari pemimpin negara.

Baca Juga: Airlangga: HUT MKGR Menjadi Momentum Kerja Untuk Kemenangan Pemilu 2024

"Memberantas korupsi itu tidak mungkin bisa efektif kalau tidak diberikan dukungan dari pemimpin negara, tentunya Pak Presiden dan DPR, kalau nggak didukung, nggak mungkin. Karena ketika kemudian dibiarkan sendiri, maka risikonya betul-betul tidak bisa dikendalikan," tuturnya.

Ia pun menambahkan bahwa ketika aksi pencurian uang rakyat itu marak terjadi, maka hal itu akan mengganggu pembangunan-pembangunan pemerintah, yang dapat merugikan kepala negara itu sendiri.

Sehingga, menurutnya, dalam memberantas maling uang rakyat tersebut, harus ada dukungan politik dan kekuasaan.

Baca Juga: Gibran dan Kaesang Dilaporkan Atas Dugaan Pencurian Uang Rakyat, Keadilan Hukum Indonesia Diuji

Tak hanya itu, Novel Baswedan berujar bahwa memberantas aksi pencurian uang rakyat pun harus dilakukan dengan tuntas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat