kievskiy.org

Haris Azhar dan Fatia Dijemput Paksa Polisi, KontraS Beri Penjelasan

 Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar (tengah) bersama Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti (kanan), Kepala Advokasi dan Pengacara LBH Jakarta Nelson Simamora (kedua kiri) dan Kuasa Hukum Pieter Ell (kedua kanan) memperlihatkan surat undangan mediasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.
Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar (tengah) bersama Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti (kanan), Kepala Advokasi dan Pengacara LBH Jakarta Nelson Simamora (kedua kiri) dan Kuasa Hukum Pieter Ell (kedua kanan) memperlihatkan surat undangan mediasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021. /ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj/am.

PIKIRAN RAKYAT - Dua aktivis yang vokal menyoroti kinerja pemerintah, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dijemput paksa pada Selasa, 18 Januari 2022.

Akan tetapi, usaha penjemputan paksa pihak kepolisian pada dua aktivis tersebut gagal. Dengan upaya tersebut, KontraS bersuara lantang melalui media sosial Twitter.

Kedua aktivis tersebut diketahui dijemput paksa pihak kepolisian merupakan imbas dari dua kali tidak memenuhi panggilan polisi.

Polisi mendatangi rumah kedua aktivis tersebut, pagi tadi Selasa, 18 Januari 2022.

Baca Juga: Ibu Kota Negara akan Pindah ke Kalimantan Timur, LaNyalla: Jakarta Harus Memilih Mau Jadi Seperti Apa

Namun, tegas keduanya tidak ingin dijemput paksa, melainkan akan datang sendiri ke kantor Polda Metro Jaya pada siang hari ini.

Melalui akun resmi KontraS di Twitter, protes dilayangkan dengan menyebut kedatangan polisi tersebut makin menunjukkan kepolisian menjadi alat negara untuk menakut nakuti rakyat.

Dugaan KontraS pada polisi ini adalah membungkam masyarakat sipil yang mengkritik kekuasaan dan pejabat publik.

"Kedatangan pihak kepolisian Polda Metro Jaya ke kediaman Fatia dan Haris juga semakin menegaskan bahwa Kepolisian dapat dijadikan alat negara untuk menakuti masyarakat yang sedang melakukan kritik terhadap pemerintah/pejabat publik atas kebijakan yang dikeluarkan," kata KontraS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat