kievskiy.org

Presiden Joko Widodo Tinjau Penyemprotan Disinfektan di Masjid Istiqlal

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (keempat kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meninjau pembersihan Masjid Istiqlal dengan cairan desinfektan di Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Pembersihan oleh petugas gabungan tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan Masjid Istiqlal. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (keempat kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meninjau pembersihan Masjid Istiqlal dengan cairan desinfektan di Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Pembersihan oleh petugas gabungan tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan Masjid Istiqlal. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama. /SIGID KURNIAWAN ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo pada pagi ini, Jumat, 13 Maret 2020, meninjau langsung penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran wabah COVID-19.

Presiden tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.12 WIB kemudian langsung melihat proses penyemprotan disinfektan yang dilakukan sejumlah petugas. Mereka terdiri atas Palang Merah Indonesia 15 orang, Kesdam Jaya 6 orang, Gegana 6 orang, Kodim Jakarta Pusat 6 orang, dan KAI DAOP I sebanyak 2 orang.

Selama peninjauan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar. Setelah sekitar 15 menit meninjau proses pembersihan, Presiden meninggalkan area Masjid Istiqlal.

Baca Juga: Akibat Lockdown di Italia, Seorang Wanita Terkurung di Rumah Bersama Jenazah Suaminya

Dalam keterangannya kepada jurnalis usai peninjauan, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa pembersihan Masjid Istiqlal dilakukan sebagai upaya untuk membuat masjid menjadi lebih baik dan lebih steril.

"Ini upaya kita membuat masjid ini menjadi lebih baik atau lebih steril dan mudah-mudahan bibit-bibit penyakit hilang," kata Menteri Agama.

Menurut Menteri Agama, pihaknya juga akan melakukan imbauan ke semua masjid untuk melakukan hal yang sama. Imbauan pembersihan tersebut antara lain berupa menggulung semua karpet dan melakukan penyemprotan antiseptik.

Baca Juga: Bocah Lima Tahun di Bandung Barat Dicabuli dan Disetubuhi Ayah Kandungnya, Polisi: Hasil Visum Ada Luka Lecet dan Kerusakan

"Kemudian beberapa hal lain sebagai contoh kita sarankan untuk tidak usah lagi untuk sementara waktu ini bersalaman, apalagi cipika-cipiki (cium pipi kanan-kiri), enggak usah lagi sementara waktu ini karena ternyata itu juga media untuk penyaluran penyakit," imbuh Fachrul.

Selain itu, Fachrul juga menggaris bawahi soal pengambilan air wudu yang harus dipastikan bahwa air yang digunakan mengalir dengan baik. Di setiap tempat wudu juga perlu disiapkan sabun dan antiseptik.

"Mudah-mudahan dengan itu akan menjadi lebih baik, penularan penyakit peluangnya menjadi lebih kecil," lanjutnya.

Baca Juga: Hasil Studi Sebut Jumlah Kasus COVID-19 Bisa Dikurangi Hingga 66 Persen Seandainya Tiongkok Bertindak Cepat

Senada, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya juga akan menyampaikan imbauan kepada jemaah untuk membawa persiapan ibadah pribadi seperti sajadah.

"Insyaallah kami mengimbau kepada seluruh jemaah Masjid Istiqlal itu membawa persiapan-persiapan lain seperti misalnya di sini kan kita enggak siapkan karpet, mungkin bawa sajadahnya masing-masing, dipakai sendiri, digulung sendiri, diambil sendiri," kata Imam Besar.

Aktivitas Ibadah Saat Ramadan

Sementara itu, terkait aktivitas ibadah di bulan Ramadan yang akan segera tiba, Menteri Agama mengatakan bahwa semua aktivitas akan tetap berjalan seperti biasa. Kegiatan seperti salat tarawih berjemaah maupun buka puasa bersama bisa diadakan, kecuali ada perubahan situasi.

Baca Juga: Kasus Virus Corona di Indoneisa, Ahli Virologi Sidrotun Naim Tuliskan Surat Terbuka untuk Anies Baswedan

"Kecuali ada perubahan-perubahan situasi yang membuat situasinya sangat jelek. Kecuali itu ya. Mudah-mudahan tidak terjadi. Maka kita akan ambil langkah-langkah lain yang lebih baik dalam menghadapi ini. Tapi kami garis bawahi bahwa untuk sementara waktu ini, sampai ada perubahan dan mudah-mudahan enggak ada perubahan, salat tarawih dan salat berjemaah lainnya dan buka puasa bersama tetap kita selenggarakan sebagaimana mestinya," tandasnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal menambahkan, pihaknya akan tetap menyiapkan segala hal pada saat buka puasa yang biasanya dihadiri 3 ribu sampai 4 ribu jemaah. Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengantisipasi aktivitas iktikaf yang dihadiri banyak jemaah.

"Iktikaf di Masjid Istiqlal 3 tahun terakhir itu lebih banyak dari pada salat tarawih. Karena ini pun kami juga antisipasi. Insyaallah 10 terakhir Ramadan ini pun juga mudah-mudahan tidak akan ada kejadian yang istimewa. Insyaallah Istiqlal dan masjid-masjid yang lain bisa aman," tandas Imam Besar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat