PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah dalam beberapa waktu terakhir tengah benar-benar menyiapkan rencana untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Di tengah rencana memindahkan IKN tersebut, nasib guru honorer disinggung oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amaliah.
Ledia mengatakan saat ini banyak guru honorer yang masih menantikan kesejahteraan dan kehidupan yang layak
Dia merasa miris dengan kenyataan pemerintah lebih memilih untuk mengurus rencana pemindahan IKN tersebut.
Baca Juga: Robert Alberts Kasihan ke David da Silva, Sudah Berusaha Cetak Gol tapi Digagalkan Wasit
Selama bertahun-tahun, banyak guru honorer yang nasibnya tak jelas dan menantikan kepastian. Tahun demi tahun diharap ada perbaikan nasib menjadi lebih baik.
“Miris sekali, ribuan guru honorer masih terkatung-katung nasibnya. Tahun berganti tahun, namun kesejahteraan dan kepastian status ketenagakerjaan mereka masih terabaikan. Sementara Pemerintah malah sibuk mengedepankan nafsu memindahkan ibu kota sesegera mungkin. Sangat memprihatinkan,” kata anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah dilaporkan laman resmi PKS.
Persoalan guru honorer bak sebuah drama berseri yang tak kunjung usai. Bertahun-tahun persoalan guru honorer baik di sekolah negeri maupun swasta terus mendulang isu pedih dan kritik.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 21 Januari 2022: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Peluang untuk Mencari Jodoh
Secara kesejahteraan nasib mereka amat memprihatinkan karena hanya mendapat kisaran gaji puluhan hingga ratusan ribu rupiah per bulan. Karena itu para guru honor ini sangat mendambakan untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) demi kejelasan status dan peningkatan kesejahteraan.