kievskiy.org

Seorang PDP Corona di Kalimantan Barat Meninggal dalam Perawatan di RSUD Soedarso Pontianak

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Barat menggelar konprensi pers terkait penanggulangan corona di Kalbar.*
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Barat menggelar konprensi pers terkait penanggulangan corona di Kalbar.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson membenarkan informasi terkait satu orang PDP corona di RSUD Soedarso Pontianak meninggal dunia, namun pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab kematian tersebut.

PDP adalah kepanjangan dari pasien dalam pengawasan, satu tingkat lebih atas dari ODP atau orang dalam pemantauan Covid-19

"Untuk informasi yang kita dapatkan dari pihak RSUD Soedarso, memang benar, satu pasien wanita 69 tahun asal Pontianak. Yang bersangkutan baru dirawat di Soedarso pada Jumat kemarin dan merupakan pasien rujukan dari Kapuas Hulu dan meninggal dunia pada pukul 07.30 pagi tadi," kata Harisson di Pontianak, Sabtu, 21 Maret 2020.

Baca Juga: Singapura Catat Kasus Kematian Pertama Virus Corona, Korbannya Justru Adalah WNI dan Sempat Dirawat di Indonesia

Pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan meninggal akibat COVID-19 atau bukan, karena spesimen dari almarhumah baru dikirim pada Jumat kemarin ke Laboratorium Kesehatan Kemenkes. Hasilnya baru bisa keluar dalam waktu dua sampai empat hari ke depan.

Namun, seperti dilansir Antara, menurut hasil pemeriksaan sementara, PDP yang meninggal ini terserang infeksi di paru-paru atau pneumonia dan belum tentu Corona.

"Nah, pnuemonia bisa disebabkan berbagai hal. Sehingga kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya," tuturnya.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Menteri Kesehatan Inggris Kehilangan Kemampuan 2 Panca Indera

Warga Kapuas Hulu ini merupakan perempuan usia 69 tahun dan tinggal di Pontianak. PDP ini mempunyai riwayat pernah ke Kabupaten Kapuas Hulu untuk mengikuti kegiatan Pengajian Sajadah Panjang dan di undang oleh Pemkab setempat pada tanggal 28 Februari sampai 1 Maret 2020 lalu.

Kemudian, pada tanggal 13 Maret yang bersangkutan mengeluhkan batuk dan semakin parah sehingga pada hari ini di cek ke RSUD Anton Sujarwo dan setelah diperiksa yang bersangkutan mengalami gejala pneumonia berat dan ada gambaran leukoponi yang merupakan gambaran darah pada pasien COVID-19 dan saat ini pasien di ruang isolasi Anton Sujarwo dan rencananya dirujuk ke RSUD Soedarso.

"Sayangnya, saat dalam perawatan, pasien meninggal dunia. Ya, kita tunggu saja hasilnya, yang jelas keluarga pasien sesuai prosedur akan masuk dalam orang dalam pemantauan dari Dinkes," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat