kievskiy.org

Banyak Orang Pamer Kekayaan di Media Sosial, Rhenald Kasali: Orang Kaya Biasanya Diam Saja

 Ilustrasi. Praktisi bisnis Rhenald Kasali membahas soal flexing atau pamer kekayaan di media sosial.
Ilustrasi. Praktisi bisnis Rhenald Kasali membahas soal flexing atau pamer kekayaan di media sosial. /PIXABAY/LUM3N PIXABAY/LUM3N

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena pamer kekayaan atau yang disebut sebagai flexing ini makin menjamur di media sosial, terutama selama pandemi.

Dalam konteks consumer behaviour, ada satu teori yang dikenal dengan Conspicuous Consumption.

Dalam teori tersebut menjelaskan bahwa pembelian barang atau jasa yang dilakukan untuk menunjukkan kekayaan seseorang, lebih sederhana disebut flexing.

Tak sedikit orang-orang yang memperlihatkan gaya hidup flexing, di mana mereka memamerkan kekayaan yang dimiliki.

Baca Juga: Kesaksian Dokter Kandungan Vanessa Angel Soal Ayah Biologis Gala Sky, Video Berdurasi 19.32 Detik Jadi Bukti

Isu flexing di media sosial ini pun membuat heran akademisi sekaligus praktisi bisnis, Rhenald Kasali, dengan kekayaan yang dipamerkan ini.

Rhenald Kasali mengku teringat ketika mengisi kuliah saat awal-awal baru kembali dari Amerika Serikat.

"Salah satu pepatah yang saya ingat adalah bahwa orang-orang yang kaya itu tidak berisik, jadi agak malu membicarakan soal kekayaan," katanya.

Pasalnya, jika seseorang masih melihat label harga atau mempersoalkan uang biasanya mereka belum betul-betul kaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat