kievskiy.org

Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia Dinilai Buruk, Ucapan DPR dan Presiden Disebut Tak Berguna

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Reuters/Willy Kurniawan REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Ucapan DPR dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tidak ada yang berguna dengan pemindahan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik, Rocky Gerung yang mengkritik pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Bahkan, Rocky Gerung membandingkan proses pemindahan dan pembangunan ibu kota baru dengan pada saat era orde baru.

"Memang kalau kita bandingkan dengan orde baru, teknokrasinya bagus betul, perencanaannya sempurna terlepas dari otoritarianisme. Namun, cara orde baru menyusun agenda pembangunan itu teratur," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Modus Kejahatan Baru Pura-pura Ditabrak dan Teriakkan Maling, Netizen Kaitkan dengan Kasus Kakek di Jaktim

Menurut Rocky Gerung, kesempurnaan yang terjadi pada saat pembangunan era orde baru yaitu adanya kalkulasi yang rasional sehingga membuat perjalanan proyek berjalan dengan teratur.

Namun, membandingkan dengan proyek pembangunan ibu kota baru saat ini, Rocky Gerung menilai hal tersebut berbanding terbalik dengan orde baru.

"Kalau ini, betul-betul enggak ada kalkulasi yang rasional. Secara ekonomi enggak mungkin, secara lingkungan mengganggu, secara global climate itu juga buruk untuk isu di Glasgow atau setelah Glasgow," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Keputusan MK Soal Judicial Review Bisa Bikin Proyek IKN Mangkrak, Pengamat Ungkit Masalah Hambalang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat