kievskiy.org

Ruang Ber-AC Riskan Sebarkan Covid-19, Risma Berkantor di Taman Surya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat rapat telekonferensi di Posko Penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya.*
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat rapat telekonferensi di Posko Penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Di dalam ruangan ber-AC (air conditioner), risiko tertular virus tersebut akan lebih besar.

Soalnya, jika ada orang "carrier" atau pembawa virus COVID-19 dan kemudian masuk ruangan ber-AC, bisa saja kemudian virus itu menyebar melalui alat penyejuk ruangan tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ketika ditanya kenapa ia kemudian berkantor di Posko Penanganan COVID-19 di Taman Surya atau halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Tak Bisa Rayakan Ultah Kedua Cucunya saat Lockdown, Ratu Elizabeth II Lakukan Cara Berbeda

Selain itu, kata dia, berkantor di taman yang menjadi posko itu untuk memudahkan koordinasi dengan jajarannya.

"Kenapa waktu itu saya langsung bangun tenda di sini halaman balai kota, karena kalau pakai ruangan, lebih besar risikonya," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Minggu, 12 April 2020, seperti dikutip dari Antara.

Dia kemudian menyampaikan pendapatnya soal dampak luas dari berkantor di ruangan tertutup yang ber-AC.

Baca Juga: Merasa Berutang Nyawa pada Petugas Kesehatan, Boris Johnson: Tak Cukup Berterima Kasih

"Kalau ada orang 'carrier' kemudian berada di ruangan AC kan kita tidak tahu, bisa-bisa kena semuanya," ujarnya.

Untuk itu, Wali Kota Risma lebih memilih bekerja maupun menggelar rapat bersama jajarannya di posko Halaman Balai Kota Surabaya itu.

Bahkan, beberapa kali Risma menggelar rapat telekonferensi terkait penanganan dengan DPRD Surabaya, United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) atau Asosiasi Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Pemerintah Kanada Subsidi 75 Persen Upah Pekerja Terdampak Wabah Virus Corona

Menurut dia, dengan melakukan aktivitas di luar ruangan itu, maka risiko tertular virus tersebut akan lebih kecil. Apalagi, lanjut dia, di posko penanganan COVID-19 itu bisa langsung terkena paparan sinar matahari dan hembusan angin.

"Saya juga tidak tahu apakah virus itu bisa mati jika kena panas (matahari). Tapi, risiko di dalam ruangan itu pasti lebih besar. Jadi semua kita lakukan di sini," katanya.

Meski demikian, Risma menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di Balai Kota Surabaya yakni saling menjaga jarak, wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau cairan pencuci tangan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat