PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyesalkan kejadian yang menimpa 15 orang tenaga medis Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Kota Kediri, yang terpaksa harus jalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Menurut hasil penelusuran, kabarnya saat diperiksa pasien tidak memberikan informasi secara detail mengenai keluhan dan riwayat perjalanan sebelumnya. Setelah hasil tes keluar, pasien tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Akibat kejadian ini, Abdullah menegaskan dan meminta seluruh warga Kota Kediri untuk bisa selalu jujur memberikan data kepada petugas medis saat lakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Pasutri di Jember Terpaksa Tinggal di Kandang Sapi Usai Rumahnya Roboh akibat Lapuk
Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan Kota Kediri dr. Zainul Arifin pun membenarkan adanya petugas medis yang harus melakukan isolasi diri, karena ada pasien positif corona yang tidak jujur.
"Sekitar 10 hari lalu, ada pasien yang mengeluhkan tanda-tanda ke arah COVID-19, namun ia tidak jujur mengatakan semuanya," kata Zainul.
Gara-gara pasien tidak jujur, saat itu petugas medis RSM Ahmad Dahlan Kediri yang memeriksa pasien bersangkutan tidak mengenakan alat pelindung diri (APD), sebagaimana ketika memperlakukan pasien tersebut sebagai orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca Juga: Pemkab Bandung Tengah Siapkan Ketetapan PSBB dan Larangan Mudik di Wilayahnya
Artikel ini sebelumnya telah tayang di PortalJember.com dengan judul "15 Tenaga Medis RS Muhammadiyah Kota Kediri Isolasi Mandiri"