kievskiy.org

Arus Balik Berpotensi Picu Gelombang Kedua Penyebaran COVID-19 di Jakarta

ILUSTRASI. WARGA melintas di depan spanduk berisi anjuran untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 April 2020.*
ILUSTRASI. WARGA melintas di depan spanduk berisi anjuran untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 April 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Jika tidak ada intervensi, arus Balik diperkirakan dapat berpotensi menciptakan gelombang kedua penularan COVID-19 di DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Chotib Hasan.

Baca Juga: PSBB di Bandung Raya dan Sumedang Paling Telat Diterapkan Rabu Pekan Depan

"Perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap potensi terjadinya gelombang kedua penularan COVID-19 di DKI Jakarta karena arus balik," kata Chotib Hasan dalam konferensi video, Jakarta, Selasa 14 April 2020.

Chotib menuturkan arus balik memberikan dampak potensi keterpaparan COVID-19 yang lebih besar lagi karena adanya pendatang baru yang dibawa serta oleh pemudik.

Baca Juga: Statistik 2 Laga Persib Bandung di Liga 1 2020, Jumlah Penonton Melonjak

"Hal yang patut diwaspadai adalah fenomena arus balik pasca Lebaran yang biasanya jumlahnya lebih besar daripada pemudik," ujarnya.

Jika tanpa intervensi akan ada 1.059 orang dalam pemantauan (ODP) dari mereka yang balik ke Jakarta. Sementara jika ada intervensi, maka tambahan ODP menjadi lebih sedikit yakni sekitar 205 ODP pada arus balik ke Jakarta.

Baca Juga: Cair Bulan Ini, Dana Desa Senilai Rp 22,4 Triliun Akan Digunakan BLT

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat