kievskiy.org

Mahfud MD Sebut Situasi Wadas Tak Mencekam Seperti di Medsos: yang Tidak Percaya Boleh ke Sana

Dokumentasi foto warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, situasi yang terjadi di Wadas tak mencekam sebagaimana tergambar di media sosial (Medsos).
Dokumentasi foto warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, situasi yang terjadi di Wadas tak mencekam sebagaimana tergambar di media sosial (Medsos). /Kolase foto Twitter.com/@Wadas_Melawan Kolase foto Twitter.com/@Wadas_Melawan

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap kondisi terkini yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dikatakan oleh Mahfud MD, situasi yang tergambar di media sosial (Medsos) berbeda dengan kondisi yang terjadi di Wadas. Menurut Menko Polhukam, situasi yang terjadi di Desa Wadas tenang dan damai.

“Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi situasi yang mencekam di Desa Wadas pada hari Senin kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan, terutama di media sosial, karena Wadas dalam keadaan tenang, terutama sekarang ini,” kata Mahfud MD menerangkan, 9 Februari 2022.

“Yang tidak percaya boleh ke sana, itu terbuka, tempat itu,” kata Menko Polhukam menegaskan.

Baca Juga: Gubernur Lukas Enembe: Orang Papua Tidak Bahagia dan Kita Tidak Aman di Negeri Sendiri

Di samping itu, dia juga menuturkan bahwa, situasi dan kondisi di Desa Wadas saat ini normal dan kondusif. Kata dia, seluruh warga yang diamankan aparat kepolisian pada 8 Februari 2022 di Mapolres Purworejo sudah dilepaskan.

Lebih lanjut, dia menuturkan, puluhan warga yang sempat diamankan saat ini sudah berada di tempat masing-masing. “Sama sekali tidak ada korban, atau penistaan, atau penyiksaan,” tuturnya.

Pada proses pengamanan yang dilakukan pada 8 Februari 2022, Menko Polhukam menyebut, adanya gesekan, yang terjadi lantaran adanya ekses dari masyarakat yang terlibat pro dan kontra terkait dengan pembangunan di wilayah tersebut.

“Polri hanya melakukan langkah-langkah pengamanan di dalam gesekan antarwarga itu,” kata dia menerangkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat