kievskiy.org

Limbah Medis Penanganan Pasien Covid-19 Harus Lebih Diperhatikan

KEGIATAN operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.*
KEGIATAN operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.* /HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT -  Sejak temuan infeksi  virus corona di Indonesia  sejak awal Maret lalu di tanah air, kini memunculkan berbagai persoalan yang sangat kompleks.

Namun masalah limbah medis penanganan pasien Covid-19 kurang diperhatikan.

"Kami meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai lembaga tinggi negara yang memiliki konsentrasi lebih terhadap pengawasan persoalan limbah medis," kata anggota Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasludin, Sabtu 25 April 2020.

Baca Juga: Cara Mencuci Masker Kain Ternyata Ada Aturannya, Tak Boleh Dicuci dengan Air Biasa

Limbah Medis yang penanganan pasien dengan penyakit corona ini memiliki karakteristik yang khusus dalam penanganannya.

"Hal ini dikarenakan virus ini selain mudah sekali menyebar dan menulari orang-orang di muka bumi, hasil penelitian yang telah diterbitkan New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa virus corona  bertahan di luar tubuh manusia dalam durasi yang sangat lama," ujarnya.

 Menurut Akmal, virus ini bila berada di atas kardus, akan bertahan hingga 24 jam. "Sedangkan bila di atas permukaan plastik atau logam stainless, akan bertahan antara dua hingga tiga hari," katanya.

Baca Juga: Longgarkan Lockdown selama Ramadhan, Warga Uni Emirat Arab Bisa Keluar Rumah selama 16 Jam

Politisi PKS ini mengatakan, setelah ancaman gangguan yang secara langsung menimpa umat manusia, gangguan secara tidak langsung adalah sampah medis yang berasal dari pasien positif corona.

"Hasil studi di China, yang merupakan negara pertama terkena wabah ini, menunjukkan penambahan limpah medis yang mencapai hingga 6.066 ton per hari," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat