kievskiy.org

Aksesoris Perak Asal Bantul Siap Go Internasional, Banyak Dilirik Delegasi Dunia di Presidensi G20 2022

Ilustrasi kerajinan perak
Ilustrasi kerajinan perak /man4bantul.sch.id man4bantul.sch.id

PIKIRAN RAKYAT - Aksesoris perak hasil program Desa Devisa di Bantul, Yogyakarta, diminati oleh delegasi dari berbagai negara, yang menghadiri pertemuan Presidensi G-20 RI 2022.

Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengaku dirinya merasa terhormat telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan unjuk gigi dalam agenda global ini.

Di forum tersebut, LPEI menampilkan produk dari mitra binaannya, yang salah satunya adalah kerajinan dan aksesoris perak oleh yayasan pengembangan produsen kerajinan Indonesia bernama Apikri.

Kerajinan perak ini juga merupakan bagian dari produk Program Desa Devisa yang berasal dari Bantul, Yogyakarta.

Baca Juga: Temani Aurel Hermansyah Melahirkan, Atta Kaget Lihat Perubahan Wajah sang Istri, Kenapa?

“Desa Devisa ini adalah program pendampingan berkelanjutan untuk pelaku usaha dan pengembangan komoditas unggulan suatu daerah dengan tujuan akhir ekspor,” kata direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso di Booth Rumah Joglo, JCC, Rabu, 16 Februari 2022.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Ataranews.com, Desa Devisa Kerajinan di Bantul sampai saat ini telah mengekspor produknya ke beberapa negara seperti Belanda, Amerika dan Inggris.

Program Desa Devisa disebut LPEI sebagai salah-satu wujud inklusi keuangan, yaitu perpanjangan tangan pemerintah kepada pelaku UMKM khususnya yang berorientasi ekspor di tengah pandemi.

LPEI berharap, program Desa Devisa dapat menjadi referensi bagi wilayah dan komoditas lainnya di Indonesia serta dapat membantu program pemulihan Ekonomi Nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat