PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan Jakarta International Stadium (JIS) tidak akan menjadi arena laga Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang.
Penyebabnya karena stadion berkapasitas 82.000 kursi penonton itu tidak mendapat persetujuan badan federasi sepak bola dunia FIFA.
"Yang disetujui FIFA (di Jakarta) adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, masih akan dilihat dalam satu tahun ke depan. Mungkin stadion (JIS-red) bisa untuk lapangan latihan karena di setiap arena utama harus disiapkan lapangan pendamping," ujar Zainudin di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 2 Maret 2022.
Menurut Menpora, sampai saat ini, belum ada perubahan terkait enam stadion yang sudah ditetapkan dan disepakati sebelumnya oleh FIFA sebagai tempat kompetisi Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Angkatan Udara Rusia 'Melempem' dalam Perang di Ukraina, Para Ahli Dibuat Bingung
Adapun keenam stadion yang sudah disepakati di antaranya Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatra Selatan), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).
Kemudian, sesuai regulasi FIFA, setiap stadion pertandingan wajib memiliki lima lapangan latihan yang diperuntukkan untuk tim serta perangkat pertandingan.
"Saya kira belum ada perubahan, tetap seperti apa yang sudah disetujui oleh FIFA. Kita tidak bisa mengubah hal itu," kata Zainudin, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Stadion kebanggaan warga Jakarta sendiri belum bisa digunakan sebagai stadion Piala Dunia U-20 karena saat penetapannya pada 2020, stadion tersebut masih dalam proses pembangunan.