PIKIRAN RAKYAT - Seluruh negara di dunia saat ini sedang mencari jalan keluar dari krisis global, termasuk Indonesia. Situasi tersebut menjadi ujian bagi negara-negara, baik negara besar seperti Amerika dan Tiongkok maupun bagi negara berkembang.
"Belum ada negara yang dianggap bisa menawarkan satu proposal pendekatan jitu yang bisa diterima secara bersama dalam krisis Covid-19 ini," kata Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta dalam Halal bi Halal Online yang digelar Partai Gelora Jawa Timur, Kamis 27 Mei 2020.
Menurut Anis, Indonesia punya sejarah daya tahan yang panjang menghadapi situasi sulit selama ratusan tahun lamanya. "Salah satunya adalah faktor psikoteknik bangsa kita yang kuat dan itu modal dasar yang tidak boleh kita abaikan, " katanya.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Pengelola Tahura Ajukan Spesific Tourism
Psikoteknik, adalah sisi kepribadian bangsa, pola mental, dan kejiwaan atas suku bangsa yang kita miliki. "Ini harus bisa direkayasa sebagai modal besar untuk bisa bangkit kembali," katanya.
Di samping pendekatan ekonomi, maka pendekatan psikoteknik menjadi faktor penting dalam membangun kembali spirit bangsa untuk bisa bangkit dari krisis. "Ada beberapa alasan kenapa hal ini menjadi penting. Kalau Indonesia mau bangkit, maka resepnya hilangkan kemalasan, kerja yang benar, miliki pertanggungjawaban sejarah serta bangun ambisi besar sabagai bangsa," katanya.
Baca Juga: Satu Keluarga Positif COVID-19 di Bekasi Ikut Jemaah Salat Id di Masjid, Wali Kota: Jangan Khawatir
Hal ini sejalan dengan spirit Pengamat Ekonomi sekaligus Pelaku Usaha Andi Rahmat yang hadir pada acara tersebut. "Situasi ini bukanlah akhir bagi Indonesia, bahkan bisa menjadi awal untuk menata ulang kekuatan ekonomi baru Indonesia. Ini bukan kiamat bagi Indonesia, ini kesempatan bagi kita mensetup sistem kehidupan ekonomi menjadi lebih baik ke depan," pesan Andi Rahmat. ***