kievskiy.org

Cegah Penularan Covid-19, Pengelola Tahura Ajukan Spesific Tourism

TAHURA Djuanda/DOK. PR
TAHURA Djuanda/DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - BLUD Taman Hutan Raya IR H Djuanda (Tahura Djuanda) bakal menerapkan konsep spesific tourism, setelah pemerintah mulai melonggarkan kegiatan masyarakat dengan adanya era kenormalan baru saat ini. Langkah tersebut merupakan inisiatif pengelola Tahura guna mencegah penularan Covid-19. 

Pihaknya akan memulai spesific tourism tersebut pekan depan seiring usainya  lebaran pada umumnya. Calon pengunjung Tahura nanti harus melakukan reservasi sebelum ke lokasi dan pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung dan melarang kelompok pengunjung untuk berinteraksi dengan kelompok pengunjung lainnya. 

Kepala BLUD Tahura Lianda Lubis menuturkan, flexible working arrangement (FWA) berlaku sampai tanggal 29 Mei, setelah tanggal 29 Mei artinya sudah tidak ada fleksibilitas seperti itu jadi harus kembali bekerja.

Baca Juga: Satu Keluarga Positif COVID-19 di Bekasi Ikut Jemaah Salat Id di Masjid, Wali Kota: Jangan Khawatir

"Nah saya kepikiran Tahura. Tahura mau tidak mau harus dibuka dan banyak pengunjung yang masuk. Sementara angka Covid-19 belum nol, orang tanpa gejala (OTG) juga kita enggak tahu gimana memeriksanya walaupun protokol kesehatan diterapkan di Tahura, tetapi kita tidak bisa menjamin penularan itu terjadi atau tidak karena kita tidak bisa skrining pengunjung yang masuk," ujar dia, Rabu 27 Mei 2020.

Diakui Lian, pihaknya sudah menyiapkan skema bagimana berwisata di Tahura. Di antaranya, dalam satu kelompok tidak boleh berinteraksi. 

Baca Juga: Sikapi Keinginan Wali Santri, New Normal untuk Ponpes Dinilai Penting

"Anggap satu keluarga atau komunitas tidak boleh berinteraksi dengan yang lain, tapi ini bagaimana ngaturnya di lapangan. Ini dialami juga sama pengelola wisata di Jabar, Indonesia karena Physical Distancing harus dilakukan, di wisata bisa enggak seperti itu?, "kata dia. 

Menurut Lian, soal itu belum tertuang di aturan-aturan pemerintah dan sebagainya. Pihaknya pun saat ini tengah menggodok aturan-aturan khusus berwisata di Tahura.

"Kuncinya ya dibatasi jumlah pengunjung konsekuensinya pasti berkurang pendapatan retribusi," ujar dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat