kievskiy.org

DPRD: ASN Jakarta Tak Perlu Diwajibkan Beli Tiket Formula E

Pekerja melakukan pembangunan Sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara
Pekerja melakukan pembangunan Sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila



PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua DPRD F-Gerindra M. Taufik menyebutkan ASN Jakarta tidak perlu diwajibkan untuk membeli tiket Formula E.

Menurutnya, warga Jakarta ingin Jakarta memiliki ajang internasional. Ia pun yakin pengunjung Formula E tidak akan sepi.

"Nggak perlu diwajibkan karena masyarakat, saya kira gini masyarakat ingin ada kegiatan internasional. Saya yakin pengunjungnya akan banyak," katanya kepada wartawan saat ditemui di Ancol usai meninjau pelaksanaan pembangunan sirkuit Formula E Jakarta, Minggu, 6 Maret 2022.

Berbeda dengan ajang Formula E Jakarta, hingga Jumat 4 Maret 2022 baru mencapai 63.000. MotoGP Mandalika diketahui akan digelar pada 18-20 Maret 2022.

Baca Juga: Tokoh NU Minta Banser Tak Perlu Berbaris Bela Gus Yaqut Soal Suara Azan

"Jika dihitung maka penjualan tiket MotoGP Mandalika bahkan belum mencapai separuhnya atau kurang dari 50 persen," katanya sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi mengatakan ada sekitar 35.000 tiket yang belum terjual.

Pemprov NTB pun sempat mewajibkan ASN (Aparatur Sipil Negara) menonton MotoGP Mandalika.

"Sebanyak 35.000 tiket itu kemudian kami coba lakukan mapping. Kami didistribusikan dalam 10 cluster penjualan tiket di NTB. Dari Pemprov NTB, kepada ASN-nya diwajibkan untuk menyaksikan MotoGP," tuturnya.

Baca Juga: Oligarki Cari Selamat, Jokowi Dikabarkan Mulai Dianggap Tak Penting

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah pun membantah. Kebijakan mewajibkan ASN membeli tiket Formula E ini belum final.

Sekda kata dia terlalu semangat dan antusias untuk pelaksanaan kegiatan MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 nanti.

"Hari-hari ini heboh tentang ASN yang diwajibkan nonton MotoGP dengan diskon 10 persen. Mungkin Pak Sekda saya terlalu bersemangat agar MotoGP ini meriah dan sukses sehingga menyampaikan berita ini ke publik. Kebijakan ini belum final," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat