PIKIRAN RAKYAT - Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas, meminta Banser tak perlu berbaris untuk membela Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) yang banyak dikritik karena dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
Menurut Taufik Damas, itu adalah dinamika hubungan antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan dengan rakyatnya. Hal itu biasa terjadi dalam demokrasi.
"Buat saya pribadi, ketika ada orang yang demo, protes, lapor polisi, silakan. Itu bagian dari demokrasi. Hal yang biasa itu dalam demokrasi. Gak ada masalah," tuturnya.
Oleh karena itu, Taufik Damas meminta Banser tak perlu berlebihan dalam menyikapi reaksi tersebut.
"Tidak perlu baris. Ini urusan pejabat negara dengan rakyatnya. Tidak perlu baris untuk, katakanlah, back-up (membela). Tidak usah. Saya yakin Menteri Agama bisa menyelesaikan masalah ini dengan sendirinya," sebut Taufik Damas.
Baca Juga: Vladimir Putin Mengamuk, Bongkar Kekejaman Ukraina dan Barat di Donbass
Taufik Damas yakin Gus Yaqut bisa mengatasi permasalahan tersebut karena memang tidak ada yang salah dari maksud ucapannya.
"Karena memang beliau tidak ada maksud membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Tidak. Jadi biarkan saja," sebutnya.
Terlepas dari itu, Taufik Damas berharap agar setiap pendapat yang berseberangan cukup dilawan dengan kritik, bukan dengan laporan ke polisi.
"Janganlah karena orang salah bicara, dikit-dikit dilaporkan. Kalau ada orang yang memiliki pandangan keagamaan yang beda dengan saya, saya akan kritik sekeras-kerasnya. Tapi untuk melaporkannya ke polisi, gak mungkin. Itulah intelektual. Itulah orang beradab," tutur Taufik Damas dikutip Pikiran-rakyat.com (PR) dari video di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club yang tayang pada 4 Maret 2022.