PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengantisipasi adanya lonjakan arus balik pasca Idul Fitri 1441H yang diprediksi terjadi pada tanggal 30 Mei - 1 Juni 2020.
“Kami bersama stakeholder terkait telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi adanya potensi lonjakan arus balik," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Setkab.
Ia pun mengatakan antisipasi yang dilakukan mengacu pada Permenhub 25/2020, SE Gugus Tugas 5/2020, dan Pergub DKI Jakarta 47/2020.
Baca Juga: Cegah COVID-19, Taman Hiburan di Jepang akan Larang Pengunjungnya Berteriak di Roller Coaster
"Fokus kami adalah pengawasan potensi puncak arus balik khususnya yang melalui jalur darat, ” ujarnya.
Menurut Adita, waktu tiga hari yang diprediksi menjadi punjak arus balik dikarenakan hari libur yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kembali ke kota besar setelah mengunjungi kampung halaman.
"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melarang kegiatan mudik dan balik, serta meminta masyarakat untuk menunda dulu keinginannya kembali ke Jakarta jika tidak memiliki kepentingan mendesak, dalam rangka mencegah kembali terjadi penyebaran Covid-19 di Jakarta," ujarnya.
Baca Juga: Status Kewaspadaaan Covid-19 Kota Cimahi Bergeser Dari Zona Merah ke Zona Kuning
Maka dari itu, Kemnhub bersama tim gabungan melakukan pengetatan pengawasan untuk memastikan masyarakat yang melakukan perjalanan adalah yang memenuhi kriteria dan syarat.