PIKIRAN RAKYAT - Kekesalan para Pecalang (Petugas keamanan adat di Bali) menuangkan rasa kekesalannya dalam unggahan media sosial Facebook terkait adanya kabar ratusan warga yang datang ke wilayah Bali dari berbagai daerah yang lolos melalui penyeberangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana tanpa membawa surat keterangan hasil rapid test.
Kondisi tersebut membut kecewa banyak pihak, dan kini unggahan para pecalang ini viral di seantero Bali.
Dalam unggahannya tersebut, para Pecalang meluapkan rasa kecewanya karena merasa jerih payahnya tidak dihargai oleh para oknum yang bertugas di penjagaan pintu masuk Bali.
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Membersihkan Kotoran Telinga dengan Obat Rumahan
Mereka menuding ada oknum yang sengaja meloloskan pendatang masuk ke Bali tanpa membawa surat hasil rapid tes negatif.
"Bagaimana bisa menghentikan penyebaran corona, sementara di Gilimanuk dan Ketapang bolong. Aturannya jelas harus bawa hasil rapid test negatif jika mau nyebrang ke Bali. Sia-sia tugas kami jaga tanpa dibayar di masing-masing desa pakraman," ujar DPD, salah seorang anggota Pecalang di Kecamatan Mendoyo, Minggu 31 Mei 2020.
Akun Fb Fardan Naher juga mengungkapkan kekesalannya terhadap pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang beberapa waktu lalu berstetmen bahwa penduduk pendatang yang lolos peneriksaan di Gilimanuk akan dikarantina selama 14 hari.
Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Olahraga agar Tidur Menjadi Lebih Nyenyak
Namun Akun Fb Fardan Naher itu menuding, ucapan tersebut hanya isapan jempol belaka.