kievskiy.org

Antisipasi Gangguan Keamanan, Polda Papua Minta Pembangunan Tower BTS di Daerah Rawan Dihentikan

Polda Papua minta pembangunan tower BTS di daerah rawan dihentikan.
Polda Papua minta pembangunan tower BTS di daerah rawan dihentikan. /pixabay/13848407

PIKIRAN RAKYAT – Kasus penyerangan terhadap karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di pedalaman Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Rabu 2 Maret 2022 menjadi perhatian Kepolisian Daerah (Polda) Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta perusahaan PT PTT untuk menghentikan pembangunan base transceiver station (BTS), khususnya di daerah yang rawan terhadap gangguan keamanan.

"Memang saya sudah perintahkan untuk menghentikan pembangunan BTS di sejumlah daerah yang rawan gangguan keamanan," kata Irjen Pol. Fakhiri, Minggu, 13 Maret 2022.

Dia menyebut ada beberapa daerah di Papua yang diakui rawan gangguan keamanan. Selain Kabupaten Puncak, ada juga beberapa daerah lainnya, antara lain Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.

Baca Juga: Donald Trump Pertanyakan Kenapa Rusia Tak Serang Ukraina Saat Dia Masih Jadi Presiden AS

Kapolda menegaskan kepada perusahaan yang mengerjakan pembangunan, bukan hanya BTS, agar memberitahukan keberadaan mereka kepada aparat kepolisian.

"Jangan datang diam-diam, iya, kalau selama pengerjaan berlangsung aman. Akan tetapi, bila sebaliknya, ada gangguan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa," kata Fakhiri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Harapan Fakhiri tindakan pelaporan itu dapat diterapkan oleh pihak perusahaan yang melakukan pembangunan di Papua.

Jika nantinya aparat keamanan mengetahui keberadaan mereka, kemudian ada indikasi meningkatnya masalah keamanan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar dapat mengamankan para karyawan perusahaan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat