PIKIRAN RAKYAT – Wacana pemanfaatan teknologi pada Pemilu 2024 melalui electronic voting atau e-voting mencuat ke permukaan publik usai dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Ilham Saputra merespons wacana tersebut dan menegaskan sejauh ini pihaknya tidak berencana menggunakan sistem e-voting itu pada Pemilu 2024.
Hal itu diungkapkan Ilham Saputra kepada wartawan usai membuka Seminar Internasional Tata Kelola Pemilu bertajuk "Electoral Governance in Indonesia: Adopting Technology, Promoting Transparency, and Enhancing Integrity" di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.
"KPU sampai saat ini tidak berencana mempergunakan 'e-voting' (dalam Pemilu 2024). Tetapi, kami sudah melakukan penggunaan teknologi informasi, sebagaimana Pemilu sebelum-sebelumnya, seperti Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap). Tentu, kami juga menggagas Sirekap untuk digunakan pada Pemilu 2024," katanya.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik Jadi Rp16.000 per Liter, Warga Kembali Pilih Pertalite: Auto Hijrah
Ilham mengatakan penggunaan e-voting dalam Pemilu 2024 dinilai belum terlalu penting untuk diterapkan. Pasalnya, selama Pemilu berlangsung, tahapan pemungutan suara tidak menemui masalah.
Menurutnya, permasalahan saat penyelenggaraan Pemilu berada pada tahapan rekapitulasi suara.
Ilham menjelaskan dalam beberapa periode Pemilu yang telah diselenggarakan di Indonesia sebelumnya, sejumlah pihak kerap mencurigai adanya kecurangan dalam penghitungan suara.
Maka dari itu, menurut Ilham, yang menjadi fokus utama KPU yakni memanfaatkan teknologi dalam penghitungan suara melalui Sirekap. Hal itu demi mencegah terjadinya kecurangan dalam Pemilu yang kerap dicurigai oleh berbagai pihak.