PIKIRAN RAKYAT – Penunjukkan aktris dan penyanyi Maudy Ayunda sebagai juru bicara Indonesia (jubir) dalam Presidensi G20 sempat menuai pro kontra.
Selain dari publik, media asing Bloomberg turut menyoroti perihal ini. Mereka mengklaim para analis menganggap langkah tersebut sebagai bagian dari rentetan janji penuh kesombongan.
Bloomberg menyimpulkan bahwa pemerintah berupaya terhubung dengan generasi muda, sehingga menggunakan Maudy Ayunda sebagai alat pancingnya.
Maudy Ayunda (27) ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G20 ketika Indonesia menghadapi kerumitan dalam menampung beberapa pemimpin negara akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Sinopsis Film A Star is Born, Kisah Haru Perjalanan Cinta Dua Musisi
Sejumlah negara diketahui mengancam akan memboikot Presidensi G20 Indonesia jika Rusia tetap diundang ke acara tersebut. Kemelut tersebut semakin membuat situasi Indonesia tersudutkan.
Menanggapi tudingan demi tudingan, juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi menegaskan tujuan mereka menunjuk Maudy Ayunda.
Dia mengatakan, Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia memang penting untuk menjangkau kaum milenial dan generasi Z di Indonesia.
Baca Juga: Masa Depan Hubungan Asmara Mahalini dan Rizky Febian Buat Ahli Tarot Terkejut
Namun hal tersebut bukan semata-mata untuk mengumbar serangkaian janji dari pemerintah seperti yang dituduhkan.