kievskiy.org

Jokowi Dianggap Bereaksi Terlalu Cepat Soal Minyak Goreng, Rocky Gerung Sebut Presiden Blunder Lagi

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /YouTube/Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Imbas kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), orang nomor satu di Indonesia itu disebut blunder lagi.

Pada beberapa waktu lalu, Jokowi mengumumkan pelarangan ekspor minyak goreng dan CPO (crude palm oil) dengan tujuan untuk menstabilkan harga di dalam negeri dan memenuhi domestic market obligation (DMO).

Sejumlah pengamat dan ekonom menilai jika keputusan tersebut tidak akan bisa dilakukan karena pasat tidak bisa diatur oleh perintah Presiden.

Tak lama usai Jokowi mengumumkan larangan ekspo CPO, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berujar yang dilarang diekspor yaitu RBD Palm Olein, bukan CPO.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya Disebut Pengkhianat, Ramzan Kadyrov Dituding Budak yang 'Dibeli' Vladimir Putin

Dari pengumuman yang diberikan Airlangga Hartarto, pengamat politik, Rocky Gerung menilai jika Jokowi dievaluasi oleh anak buahnya.

"Karena pak Jokowi sebagai Presiden bereaksi terlalu cepat dan pasti tidak ada konsultasi dengan pejabat-pejabat teknis. Nah itu justru dimanfaatkan oleh para menteri dan dirjen untuk mengevaluasi pak Jokowi," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Imbas reaksi Jokowi yang dinilai kacau, disebut menimbulkan amukan dari sejumlah pihak.

"Berarti pak Jokowi dari awal tidak tahu dong apa sebetulnya inti dari CPO ini dan itu terus menerus dipantau juga oleh investor asing bahwa bisnis Indonesia itu enggak jelas. Sgelaa pernyataan yang diberikan Presiden eksekusinya akhirnya berbeda dan publik tahu bahwa ini bakal blunder lagi," ujar Rocky Gerung.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat