PIKIRAN RAKYAT - Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko menjadi sorotan karena status yang ditulisnya di media sosial.
Pasalnya, dalam unggahan pada Rabu, 27 April 2022 itu, apa yang dituliskannya tersebut dinilai rasis.
Meski unggahan tersebut sudah dihapus, tetapi tangkapan layar tulisan Budi Santosa Purwokartiko itu beredar luas.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Kembali jadi Sorotan, Pasien Tak Bisa Jalan Malah Bisa Berjalan Lagi Usai Disuntik
Dalam unggahannya, dia membicarakan terkait pengalamannya mewawancarai beberapa mahasiswa yang mengikuti program ke luar negeri.
Budi Santosa Purwokartiko menyebut program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa yanang pintar dan memiliki kemampuan luar biasa.
"Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9," tuturnya.
Baca Juga: Pelabuhan Merak Macet Kapolri: Kapasitasnya Hanya 19 Ribu yang Datang 37 Ribu
"Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen," ujar Budi Santosa Purwokartiko menambahkan.