kievskiy.org

Dituding Rasis, Pangeran William Sebut Lebih Biasa Melihat Konflik di Afrika dan Asia

Pangeran William.
Pangeran William. /Twitter/@KensingtonRoyal

PIKIRAN RAKYAT - Ini bukan pertama kalinya seorang anggota keluarga kerajaan Inggris menghadapi tuduhan rasisme.

Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara talk show Amerika Oprah Winfrey tahun lalu, saudara ipar William Meghan Markle mengklaim bahwa beberapa bangsawan telah mengangkat 'kekhawatiran' tentang warna kulitnya dan anak pertama Harry sebelum dia lahir.

Kali ini tudingan kembali menyasar kerajaan setelah Pangeran William mengatakan, orang Inggris lebih terbiasa melihat peperangan di Afrika dan Asia.

Hal itu membuat dirinya menghadapi kritik besar-besaran di media sosial. "Lebih terbiasa melihat konflik di Afrika dan Asia. Sangat asing melihat ini di Eropa," kata William saat berkunjung ke Pusat Kebudayaan Ukraina di London pada Rabu, 9 Maret 2022 seperti diberitakan Evening Standard.

Baca Juga: Dilema Pangeran William, 'Momen Pahit' ketika Kate Middleton Dapat Gelar Baru dari Raja Masa Depan

Ungkapan 'rasis' oleh pewaris kerajaan berusia 39 tahun itu menyentuh hati banyak pengguna media sosial di seluruh dunia.

Di India, beberapa pengguna mengingatkan William tentang "perang dan pertumpahan darah" yang diprakarsai oleh Inggris ketika memimpin pemerintahan kolonial di anak benua itu.

Pengguna media sosial lainnya mengingatkan William tentang konflik yang lebih baru di Eropa, termasuk di Yugoslavia sebelumnya serta Jerman (Perang Dunia Kedua) pada abad ke-20.

Sang pangeran telah hidup melalui konflik di Kosovo (1998-99) dan Yugoslavia (1991-2001).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat