PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Dana Pengelola Pendidikan (LPDP) ikut angkat bicara terkait polemik pernyataan rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko yang menyebut mahasiswi hijab yang disamakan seperti manusia gurun.
LPDP menegaskan menolak segala bentuk tindakan diskriminatif termasuk di dalam juga soal SARA. LPDP sangat menghargai dan menghormati perbedaan dan keragaman budaya masyarakat Indonesia dan dunia.
"Terkait tulisan Sdr. Budi Santoso Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan yang kini sedang viral, LPDP menyampaikan pernyataan kepada masyarakat untuk mengklarifikasi berita tersebut," ujar keterangan LPDP.
"Secara tegas LPDP menolak sikap diskrimanisasi termasuk sentimen berdasarkan SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan)," kata LPDP dikutip dari akun Twitter resmi @LPDP_RI.
Baca Juga: Mahfud MD: Wanita Indonesia Pakai Jilbab Disamakan Seperti Manusia Gurun Adalah Salah Besar
Dalam keterangan itu LPDP mengatakan tetap selalu menjunjung tinggi etika dan adab kepatutan serta toleransi dan juga tidak memperkenankan dan atau tidak pernah menyetujui sikap ujaran kebencian.
LPDP menyebut pernyataan Budi Santoso adalah opini pribadi dan bukan menjadi sikap dari LPDP. Namun hal ini antara lain, ujar lembaga itu, tetap dapat berpotensi menimbulkan resiko reputasi terhadap kegiatan LPDP.
Lebih lanjut, seleksi program beasiswa yang selama ini telah berjalan memiliki kebijakan seleksi yang objektif, adil, menghargai keberagaman sesuai nilai-nilai kebangsaan, serta berdasarkan sistem merit yang transparan dan teruji.
Baca Juga: 7 Juta Orang Sudah Tinggalkan Jakarta untuk Mudik Lebaran 2022
Lembaga itu tidak menjelaskan secara detil apakah Budi Santoso akan mendapat teguran ataupun sanksi. Namun LPDP menyebut para pewawancara calon peraih beasiswa LPDP harus mematuhi kode etik dalam melaksanakan tugas.