PIKIRAN RAKYAT - Setidaknya sudah 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dan 87 orang lainnya sedang diproses terkait berita bohong atau hoaks tentang Covid-19.
Selain menangkap dan menahan para penyebar hoaks tersebut, Tim siber Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri saat ini tengah menyelidiki 130.680 kabar hoaks.
Hal tersebut disampaikan Anggota Subbidang Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Brigjen Polisi Darmawan Sutawijaya.
Baca Juga: Pemprov DKI dan Pemkot Bogor Siapkan 40 Bus Tujuan Jakarta, Anies Baswedan-Bima Arya Tinjau Langsung
"Seluruh berita hoaks tentang Covid-19 mencapai 137.829 kasus dan sebanyak 130.680 kasus sedang diselidiki. Sudah ada 17 orang tersangka yang ditahan dan 87 orang sedang dalam proses. Sebanyak 66 orang diantara mereka laki-laki dan 38 perempuan," kata Darmawan dalam bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Senin 15 Juni 2020.
Tak hanya menindak pelanggaran yang terjadi di ranah siber, Polri juga tengah menyelidiki 75.755 kasus pidana umum yang berkaitan dengan Covid-19.
Sedangkan di bidang pidana ekonomi, Polri telah menyelidiki 151.003 kasus penimbunan dan 161.077 kasus pelanggaran penjualan sembako dan alat kesehatan.
Baca Juga: PSG Pastikan akan Lepas Thiago Silva dan Edinson Cavani Akhir Musim Ini
Darmawan juga menjelaskan bahwa pelanggaran terhadap larangan mudik juga banyak terjadi. Biasanya para pemudik menggunakan kendaraan pribadi dan tidak melewati jalur utama.
"Petugas telah melakukan penindakan terhadap 637 kendaraan. Selain itu, 109.479 kendaraan kami meminta berputar balik," tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Meskipun pemerintah telah melarang warga untuk mudik guna mencegah penyebaran Covid-19, masih banyak masyarakat yang nekat melakukan mudik.