kievskiy.org

Soal Rompi Biru KPK, Pengamat: Negara Lain Perbaiki Sistem Kita Buat Rompi Baru

KPK memperknalkan rompi biru yang diharapkan jadi penangkal perilaku korupsi.
KPK memperknalkan rompi biru yang diharapkan jadi penangkal perilaku korupsi. /Dok. PLN

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik Indonesia, Abdillah Toha, turut menyampaikan pandangannya terkait kabar 'segar' dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memperkenalkan rompi biru sebagai strategi baru untuk menangkal tindak pidana korupsi atau maling uang rakyat.

Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku 'kagum' terhadap peresmian simbol strategi baru KPK tersebut.

Menurutnya, lembaga antirasuah Indonesia itu jauh melampaui negara lain dan mungkin tidak terpikirkan sama sekali.

"Kagum terhadap kreativitas KPK. Negeri lain tidak mampu berpikir sejauh itu," kata Abdillah Toha via Twitter @AT_AbdillahToha pada Rabu, 1 Juni 2022.

Baca Juga: 20 Film Terbaik tentang Pencurian, Menegangkan Sekaligus Seru

Baca Juga: Geram Ada Kolusi dengan AS, Militer China Akui Pasukannya Sedang Patroli di Wilayah Taiwan

Kekaguman Abdillah Toha diduga hanya sekadar satire bagi rompi biru KPK yang dianggap sebagai simbol penangkal rasuah.

"Mereka (negara lain) mencegah korupsi dengan memperbaiki sistem pengawasan dan menghukum berat koruptor. Kita dengan membuat rompi baru. Jenius," ucap Abdillah Toha.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperkenalkan rompi biru antikorupsi kepada publik yang diklaim sebagai penangkal tindakan korupsi atau rompi oranye.  

Rompi biru tersebut diperkenalkan secara simbolis dengan mengundang PT PLN yang dinilai tepat berkomitmen dalam pencegahan korupsi di sektor usaha.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat