kievskiy.org

Setuju Candi Borobudur Dijaga, Guru Besar UGM Sebut Ada Cara Lain Dibanding Menaikkan Harga Tiket

Candi Borobudur
Candi Borobudur /Pixabay/Jonathan-Smit

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi( Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan akan memberlakukan tarif baru tiket masuk Candi Borobudur menjadi 100 dolar untuk wisatawan mancanegara dan Rp750.000 bagi wisatawan domestik.

Luhut mengatakan alasan utama rencana kenaikan harga tiket masuk tersebut adalah untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya yang terkandung dalam Candi Borobudur.

"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara," ujar Luhut dalam unggahannya di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu 5 Juni 2022.

Menyikapi hal itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Sri Margana, punya penilaian berbeda.

Baca Juga: Sirkuit Mulai Dibongkar, Anies Baswedan Sebut Balapan Formula E Tidak Menyisakan Polusi

Sri Margana sepakat bahwa membatasi kunjungan untuk preservasi heritage yang sudah ribuan tahun umurnya itu baik dan perlu. Namun, tidak dengan menaikan harga tiket masuk Candi Borobudur.

"Membatasi kunjungan utk preservasi heritage yg sdh ribuan thn umurnya itu baik & perlu. Di samping itu setiap thnya pengunjung Borobudur terus meningkat dg area yg terbatas, pengunjung tdk dpt menikmatinya dengan nyaman krn terlalu berjubel," ujarnya.

"Tetapi membatasi dengan cara menaikkan tiket secara ugal-ugalan itu juga akal-akalan saja, mau melindungi objeknya tetapi tidak mau berkurang penghasilannya," kata Sri Margana melanjutkan.

Baca Juga: Banksy, Seniman Misterius yang Menggebrak Jalanan dengan Mural Politisnya

Menurutnya masih ada cara lain yang lebih bijak terkait hal ini. Ia menawarkan dua solusi, yaitu dengan membatasi kuota kunjungan dan atau mengatur aliran pengunjung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat