PIKIRAN RAKYAT - Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyebutkan jika poryek Presiden Joko Widodo (Jokowi) bermasalah.
Proyek yang dimaksud yaitu berkaitan dengan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Indonesia pada saat ini sedang membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Meskipun pada awal pembangunannya menuai polemik karena anggaran yang ada dan rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tetapi pemerintah terus melanjutkan proyek tersebut.
Indonesia memilih China sebagai pemegang proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pada awalnya, China mematok biaya USD5,1 miliar, tetapi terus bertambah menjadi USD6,2 miliar hingga USD8,6 miliar.
Anggaran tersebut yang menjadi polemik dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung karena posisi keuangan Indonesia yang mulai ketat.
Kali ini, masalah yang sama kembali terjadi mengenai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yaitu mengenai anggaran.