kievskiy.org

Setelah Kerja Sama Senilai Rp38 Triliun, Indonesia-Jerman Mulai Jajaki Potensi Sumber Energi Baru

Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela agenda KTT G7 di Jerman, Senin 27 Juni 2022.
Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela agenda KTT G7 di Jerman, Senin 27 Juni 2022. /BPMI Setpres/Laily Rachev

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja luar negeri dalam agenda KTT G7 di Jerman pada 27 Juni 2022.

Dalam kesempatan itu, salah satu pembahasan yang dibawa Jokowi diantaranya tentang penguatan kerja sama ekonomi.

Di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Kedua pemimpin tersebut diketahui membahas potensi kerja sama Indonesia-Jerman dalam mengolah potensi 474 gigawatt sumber energi baru dan terbarukan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Upacara Bendera Agustus 2024 di IKN Stafsus Tinjau Langsung Pembangunannya

Menurut Jokowi, sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, Indonesia dan Jerman memiliki peluang besar utamanya di sektor energi baru dan terbarukan dan di sektor industri teknologi tinggi.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Indonesia dan Jerman telah menyepakati kerja sama Green Infrastructure Initiative atau GII, yang mencakup fasilitas kerja sama keuangan selama 5 tahun senilai 2,5 miliar Euro atau Rp39,2 triliun (kurs Rp15.677).

Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung proyek infrastruktur yang memerhatikan lingkungan pada tiga fokus GII, yakni angkutan umum perkotaan, pengelolaan limbah padat, dan pengelolaan air dan air limbah.

Sementara, di sektor energi baru dan terbarukan, Jokowi mendorong Federal Republik Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 gigawatt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat