kievskiy.org

Kunjungi Rusia dan Ukraina di Tengah Kecaman Barat, Pakar UGM Sebut Cara Jokowi Bakal Pulihkan Ekonomi

Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia dan Ukraina dinilai dapat pulihkan kondisi ekonomi.
Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia dan Ukraina dinilai dapat pulihkan kondisi ekonomi. /Instagram/@jokowi.

PIKIRAN RAKYAT – Berlangsungnya pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Jokowi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin secara terpisah beberapa waktu lalu mengundang komentar dari pakar perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Riza Noer Arfani.

Riza Noer Arfani menuturkan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina itu menunjukkan adanya keseriusan, konsistensi, sikap dan posisi Indonesia dalam menanggapi konflik yang melibatkan kedua negara tersebut.

Keseriusan, konsistensi, sikap dan posisi Indonesia itu tentu menargetkan perundingan damai dari kedua negara.

Baca Juga: Dijamin Ngakak! Meme Viral yang Relate Banget buat Budak Korporat: Selera Terbentur Salary

"Saya melihat maknanya sangat strategis. Kunjungan ini bermakna bahwa Presiden Jokowi atau Indonesia serius dalam hal itu, karena semua sepakat bila Forum G-20 adalah forum ekonomi bukan forum politik," imbuhnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi UGM pada Sabtu, 2 Juli 2022.

Walau Jokowi sempat mendapatkan kritik dari negara-negara barat karena mengundang Presiden Putin dalam Forum KTT G-20 di bulan September mendatang, Riza Noer pun tetap menilai bahwa hal tersebut merupakan langkah yang strategis guna memulihkan ekonomi global.

Ia menyebut, bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina itu bukan tidak mungkin akan dapat mendamaikan kedua negara tersebut, sehingga kondisi ekonomi dunia dapat kembali normal.

Baca Juga: Misteri Ratusan Remaja Mendadak Tewas Saat Pesta di Klub Malam, Apa Penyebabnya?

Pasalnya, jika konflik antara Rusia dan Ukraina terus terjadi, maka akan berdampak pada rantai pasok hingga naiknya harga-harga bahan pokok. Kondisi tersebut tentu sangat berpengaruh pada negara-negara yang sedang berkembang.

Tak hanya soal rantai pasok, hal tersebut juga akan mempengaruhi sumber daya energi. Seperti yang kita ketahui saat ini, di Indonesia sendiri telah terjadi gejolak harga minyak akibat perang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat