kievskiy.org

YLKI Respons Keluhan Mahalnya Order Makan di GoFood dan GrabFood: Merugikan Konsumen!

Ilustrasi komisi 20 persen GoFood dan GrabFood kembali ramai diperbincangkan, angka yang lumayan tinggi.
Ilustrasi komisi 20 persen GoFood dan GrabFood kembali ramai diperbincangkan, angka yang lumayan tinggi. /PIXABAY/mohamed_hassan PIXABAY/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Layanan pesan antar makanan secara online seperti GoFood dan GrabFood belakangan ramai diperbincangkan dan dikeluhkan penggunanya lantaran semakin mahal.

Tingginya platform fee atau biaya aplikasi ditambah biaya pengantaran membuat kedua startup itu mahal dalam memberikan pelayanan.

Kepala Bidang Pengaduan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Aji Warsito menuturkan, sejauh ini pihaknya belum menerima pengaduan terkait tingginya harga layanan tersebut.

Namun dirinya menyadari bahwa kondisi itu memang jelas merugikan masyarakat.

Baca Juga: Heboh Mayang Dijadikan 'Boneka' Baru bagi Doddy Sudrajat, Denny Darko: Keuntungan sang Daddy

"Terkait dengan mahalnya tarif kedua usaha ini di YLKI bukan belum terima pengaduan mungkin ada beberapa pengaduan, tapi konsumen belum mengadukan keberatan kenaikan tarif dari kedua (layanan) ini," kata Aji saat dikonfirmasi Pikiran-Rakyat.com, Senin, 4 Juli 2022.

Ia menyebut, kedua perushaan itu telah menyebabkan monopoli terhadap layanan pedan antar makanan dan membuat masyarakat tanpa pilihan.

Sejak awal kata Aji, pihaknya sudah melakukan kajian terkait harga transportasi online karena khawatir melahirkan harga yang tinggi di masyarakat.

Hal itu juga termasuk layanan pesan antar makanan di dalamnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat