kievskiy.org

Fenomena Embun Es Menyerupai Salju di Kawasan Dieng, BMKG Beri Penjelasan

Embun upas atau embun kristal atau frozz di komplek Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng saat pendemi Covid-19 senyap dari wisatawan.
Embun upas atau embun kristal atau frozz di komplek Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng saat pendemi Covid-19 senyap dari wisatawan. /Pikiran-Rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena embun es yang menyelimuti kawasan Dieng, Jawa Tengah, sejak beberapa hari ke belakang mendapat respons Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG menjelaskan fenomena embun es di kawasan Dieng itu memberi tanda jika musim kemarau kemungkinan besar terjadi.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menjelaskan, kawasan Dieng berada di dataran yang cukup tinggi sehingga suhu udara menjadi dingin karena tingkat tutupan awan sudah akan semakin jarang saat memasuki musim kemarau.

Hal itu kemudian membuat radiasi balik dari bumi akan dengan leluasa menuju angkasa tanpa adanya pantulan dari awan sehingga daerah yang tidak tertutup awan suhu udaranya akan terasa dingin sekali.

Baca Juga: 7 Sapi Terbesar dan Termahal di Idul Adha 2022, Milik Jokowi hingga Atta Halilintar

"Sehingga bumi akan menjadi dingin sekali, dan seluruh lapisan di mana yang mengandung uap air itu karena suhu minus yang biasanya disertai adanya frost atau embun yang membeku," ujar Dodo.

Kondisi awan tersebut dapat membuat suhu udara turun mencapai nol derajat Celcius bahkan di bawah nol derajat atau minus.

"Energi bumi yang memancar meradiasikan kembali tanpa ada pemantulan dari awan khususnya, sehingga dia menjadi minus menjadi dingin bahkan bisa sampai minus," katanya.

Dodo mengungkapkan, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Saat ini, 35 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau, paling banyak terjadi di wilayah Indonesia Timur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat