kievskiy.org

Salju di Pegunungan Alpen Berubah Jadi 'Darah', Para Ilmuwan Khawatir

Eric Marechal, peneliti di Cell and Plant Physiology Laboratory di CEA, memegang sampel yang dikumpulkan di salju ganggang Sanguina nivaloides, juga dikenal sebagai
Eric Marechal, peneliti di Cell and Plant Physiology Laboratory di CEA, memegang sampel yang dikumpulkan di salju ganggang Sanguina nivaloides, juga dikenal sebagai /REUTERS/Denis Balibouse REUTERS/Denis Balibouse

PIKIRAN RAKYAT - Salju di pegunungan Alpen secara misterius berubah menjadi merah. Para ilmuwan menyebutkan fenomena tersebut dengan 'Snow Blood' atau Darah Salju.

Para ilmuwan mengatakan kemungkinan fenomena 'Darah Salju' tersebut disebabkan oleh perubahan iklim.

Ilmuwan juga khawatir gangga, yang menyebabkan salju berubah menjadi merah, bisa menimbulkan bencara ekologis di wilayah terpencil.

Hal itu dikarenakan pigmen merah mengurangi kemampuan salju untuk memantulkan sinar matahari, menyebabkan pencairan lebih cepat.

Baca Juga: Karya Seniman Yogyakarta Taring Padi Disensor di Pameran Jerman, Dituduh Hina Yahudi Israel

"Ganggang ini berwarna hijau. Tetapi ketika berada di salju, ia mengumpulkan sedikit pigmen seperti tabir surya untuk melindungi dirinya sendiri (dan berubah jadi merah)," kata Direktur penelitian di Pusat Nasional Penelitian Ilmiah Grenoble, Marechal.

Para ilmuwan kini terus berusaha memahami perubahan warna salju di pegunungan Alpen tersebut sebelum terlambat.

Peneliti rekayasa genetika di CEA Center de Granoble Alberto Amanto mengatakan pertumbuhan gangga meningkat di pegunungan Alpen karen perubahan iklim, dengan konsentrasi karbon dioksida yang lebih tinggi di atmosfer.

Baca Juga: Mahfud MD Peringatkan Obligor BLBI Tak Kucing-kucingan, Ancaman Pidana Pencurian Uang Rakyat Menanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat