kievskiy.org

Perempuan Masih Sulit Berkompetisi di Dunia Kerja, Ini Penyebabnya

Ilustrasi pekerja perempuan.
Ilustrasi pekerja perempuan. /Reuters/Kim Kyung-Hoon

PIKIRAN RAKYAT - Dalam 11 tahun terakhir, partisipasi perempuan bekerja di ruang publik, secara statistik mengalami stagnan.

Direktur Eksekutif Rumah Kita Bersama, Lies Marcoes menuturkan, hasil riset yang telah dilakukan di sejumlah wilayah menunjukkan bahwa ada norma atau nilai-nilai yang menyebabkan perempuan menjadi sulit untuk bekerja di ruang publik.

”Ini menjadi pertanyaan kami, kenapa bisa begitu,” kata Lies dalam forum diskusi para pihak bertema ”Mendukung Perempuan Bekerja” yang digelar Rumah Kita Bersama (Rumah KitaB) pada Selasa, 12 Juli 2022.

Baca Juga: Aktivis Hak Perempuan Ditembak Mati di Afghanistan: Terlalu Banyak Peluru Bersarang

Menurut Lies, masih berdasarkan hasil riset, banyak hal yang menjadi penyebab stagnannya partisipasi perempuan bekerja ini. Di antaranya kondisi kerja yang memang tidak ramah terhadap perempuan.

Selain itu, beban kerja ganda yakni tanggung jawab di rumah dan di tempat kerja yang harus ditanggung perempuan.

”Ada juga perubahan status lajang dan menikah. Saat lajang masih mudah, tetapi begitu menikah, mulai repot. Di sisi lain, kondisi kerja tidak men-support perempuan. Karena, begitu menikah, ada tanggung jawab lain. Ini yang kurang terbaca oleh pemerintah, sektor usaha, oleh pandangan keagamaan, dan juga oleh media,” katanya.

Baca Juga: Cegah Meliput Demo Hak-hak Perempuan, Taliban Pukul dan Tendang Jurnalis hingga Babak Belur

Oleh karena itu, kata Lies, Rumah KitaB ingin mendukung perempuan bekerja dan menyampaikan kepada semua pihak agar melihat kebutuhan dalam mendukung perempuan bekerja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat